PSU Parimo
Tim Koalisi Nizar-Ardi Laporkan KPU ke Bawaslu Parigi Moutong Terkait Penggunaan Surat Suara PSU
Arif menilai KPU Parigi Moutong telah mengesahkan penggunaan surat suara, tanpa mempertimbangkan kajian terlebih dahulu.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Ketua Tim Koalisi Nizar-Ardi, Arif Alkatiri, melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Laporan itu terkait dugaan ketidakkonsistenan KPU dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Parigi Moutong, Senin (21/04/2025).
Dalam keterangannya kepada wartawan, Arif menilai KPU Parigi Moutong telah mengesahkan penggunaan surat suara, tanpa mempertimbangkan kajian terlebih dahulu.
Ia menyebut, surat suara yang digunakan pada PSU seharusnya diberi penanda khusus sesuai dengan kesepakatan bersama seluruh pihak.
"Kami sudah membuat kesepakatan bahwa jika surat suara tidak diberi penanda khusus, maka dianggap tidak sah,” ujar Arif.
Baca juga: 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Terdaftar di Mahkamah Konstitusi, Termasuk Banggai dan Pulau Taliabu
Ia menjelaskan, surat suara yang digunakan dalam PSU adalah hasil cetakan sebelum adanya putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Makassar terkait keikutsertaan pasangan calon bupati.
Surat suara itu hanya mencantumkan empat pasangan calon karena pasangan nomor urut 5 sedang didiskualifikasi.
Namun, setelah putusan PT TUN mengizinkan pasangan nomor 5 kembali mengikuti PSU, KPU dan seluruh Liaison Officer (LO) menyepakati tetap menggunakan surat suara lama dengan syarat diberi penanda khusus.
“Penanda khusus ini bukan hanya pada surat suara, tetapi juga kotak suara dan lainnya," tutur Arif.
Tujuannya kata dia, untuk menyatakan bahwa surat suara itu digunakan dalam PSU pasca putusan Mahkamah Konstitusi nomor 75.
"Itu dituangkan dalam berita acara,” ucap Arif.
Arif menyinggung kesepakatan para LO untuk tidak menuntut KPU atas penggunaan surat suara lama, selama surat itu diberi penanda khusus.
“Kalau kami minta cetak ulang surat suara, PSU tanggal 16 April tidak akan terjadi, bisa mundur atau bahkan lewat dari batas waktu 60 hari yang ditetapkan Mahkamah Konstitusi,” paparnya.
Arif juga menyoroti keputusan KPU yang justru bertolak belakang saat rapat pleno rekapitulasi hasil PSU tingkat kabupaten.
Lucunya, kata dia, pada Rapat Pleno Minggu (20/04/2024) malam, pernyataan PPK dan KPU itu tidak mengesahkan surat suara.
Tapi hari ini, mereka malah meralat untuk disahkan.
"Saya tidak paham apa yang ada di otaknya KPU kabupaten ini," kata Arif.
"Yang jelas menurut saya, itu pelanggaran, dan sudah kami laporkan ke Bawaslu."
Baca juga: Partisipasi Pemilih PSU Parimo Hanya 59 Persen, KPU: Tidak Pengaruhi Keabsahan
Meski demikian, Arif menegaskan bahwa laporan itu tidak didasari persoalan kalah atau menang dalam pemilu.
“Kami akui, dalam proses ini sebelum penetapan, pasangan nomor 4 unggul. Tapi kalau ada kesalahan dalam proses, tetap harus disampaikan ke KPU dan dilaporkan ke Bawaslu sebagai pengawas,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan wartawan soal berita acara kesepakatan penggunaan surat suara lama, Arif mengatakan, seluruh LO menandatangani dokumen tersebut.
Termasuk klausul tidak melakukan penuntutan atas alat pemilu yang telah diberi penanda khusus.
“Saya bacakan kesepakatannya: sepakat tidak menuntut atas penggunaan surat suara, alat bantu tunanetra, daftar pasangan calon yang dipasang di TPS, serta formulir kelengkapan lainnya yang telah dicetak sebelum putusan PT TUN Makassar, sepanjang telah mendapat penandaan khusus,” jelas Arif membacakan kesepakatan.
Ia menambahkan, laporan terkait pelanggaran ini tersebar di delapan kecamatan dan akan terus dikaji.
“Yang jadi masalah adalah kenapa KPU tetap mengesahkan itu. Tapi kalau KPU tidak mengesahkan, maka KPU justru menghilangkan hak konstitusional rakyat untuk memilih. Dan itu juga pelanggaran,” terang Arif.(*)
Bawaslu Parigi Moutong
Kabupaten Parigi Moutong
Pemungutan Suara Ulang (PSU)
Pilkada Parigi Moutong
KPU Parigi Moutong
surat suara
KPU Parimo Sulteng Ajak Masyarakat Saksikan Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih |
![]() |
---|
Merawat Damai Pasca PSU, Ketika Polisi Sambangi Warga Desa Bambalemo |
![]() |
---|
Bawaslu Parimo: Klarifikasi KPU Baru Tahap Awal, Kajian Belum Dilakukan |
![]() |
---|
KPU Parimo Penuhi Undangan Bawaslu, Klarifikasi Terkait Penggunaan Surat Suara Tanpa Cap PSU |
![]() |
---|
Soal Warga Binaan Tak Bisa Memilih di PSU, Bawaslu Parigi Moutong: Belum Ada Laporan Keberatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.