Sulteng Hari Ini
Program BERANI Sehat Berjalan Lancar, Wagub Ajak Faskes Optimalkan Layanan Lewat Aplikasi SEHATI
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr Reny A Lamadjido, memimpin sosialisasi aplikasi SEHATI (Sehat Indonesia) secara virtual dalam rangka mendukung kela
Penulis: Zulfadli | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr Reny A Lamadjido, memimpin sosialisasi aplikasi SEHATI (Sehat Indonesia) secara virtual dalam rangka mendukung kelancaran Program BERANI Sehat.
Kegiatan ini berlangsung di ruang kerja Wakil Gubernur, Rabu (23/4/2025), dan diikuti oleh para kepala rumah sakit serta puskesmas se-Sulawesi Tengah, bersama sejumlah pejabat terkait.
Turut mendampingi Wagub dalam kegiatan ini yakni Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Sulteng Andi Hajidin, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulteng Wayan Apriani, serta perwakilan dari BPJS, Dinas Sosial, dan unsur perangkat daerah lainnya.
Dalam arahannya, dr Reny menjelaskan bahwa Program BERANI Sehat merupakan inisiatif strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah untuk memperluas akses layanan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Kemenkum Sulteng Beri Perlindungan HKI untuk 1.529 UKM di Tojo Una-una
Sejak diluncurkan pada 13 April 2025, program ini telah melayani sebanyak 1.019 orang di seluruh wilayah Sulteng, selama kurang lebih sepuluh hari pelaksanaan.
“Program ini memberikan kemudahan luar biasa bagi masyarakat. Jika sebelumnya peserta BPJS yang tidak aktif harus menunggu dan menyelesaikan tunggakan, kini cukup datang ke puskesmas atau rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Kartu mereka langsung diaktifkan tanpa proses panjang,” ujar dr Reny.
Ia menambahkan, Program BERANI Sehat berlaku khusus bagi masyarakat yang memiliki KTP Sulawesi Tengah.
Bahkan, warga yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS tetap dapat mengakses layanan, selama memiliki KTP Sulteng.
“Sulawesi Tengah kini telah masuk dalam cakupan Universal Health Coverage. Untuk pasien gawat darurat bisa langsung ke rumah sakit, sementara layanan rawat jalan tetap mengikuti proses rujukan dari puskesmas,” jelasnya.
Wagub juga menekankan pentingnya pelaporan cepat bagi warga yang belum memiliki jaminan kesehatan. Pelaporan dapat dilakukan ke Dinas Sosial, atau ke Dinas Kesehatan bagi yang ingin didaftarkan sebagai peserta BPJS.
Dalam waktu maksimal 3 x 24 jam, pasien harus sudah mendapatkan jaminan kesehatan agar proses klaim ke BPJS dapat berjalan lancar.
Sementara itu, Plt. Kadis Kesehatan Sulteng, Wayan Apriani, mengungkapkan bahwa aplikasi SEHATI dirancang untuk mengatasi kesenjangan layanan jaminan kesehatan, terutama bagi masyarakat miskin yang belum terdaftar.
“SEHATI merupakan solusi digital yang mempercepat proses pengajuan, verifikasi, dan penerbitan jaminan kesehatan. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi layanan, transparansi, serta memperkuat koordinasi antarinstansi,” ujarnya.
Wayan berharap, optimalisasi aplikasi SEHATI dapat memperkuat sinergi antara rumah sakit, dinas kesehatan, dan dinas sosial, sehingga masyarakat dapat menerima layanan kesehatan yang cepat dan bebas hambatan administratif.
| Nama Guru Tua Belum Masuk Daftar Pahlawan Nasional 2025, Dukungan Terus Mengalir dari Wilayah Timur |
|
|---|
| Guru Tua Tak Kunjung Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Padahal Didukung Lima Gubernur |
|
|---|
| Kapolda Endi Sutendi: Jaga Keamanan, Lanjutkan Semangat Juang Para Pahlawan |
|
|---|
| Kodam XXIII/Palaka Wira Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025, Ajak Teladani Pahlawan |
|
|---|
| Kapolda Sulteng Irjen Endi Sutendi Hadiri Upacara Hari Pahlawan di Kantor Gubernur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Wakil-Gubernur-Sulawesi-Tengah-dr-Reny-A-Lamadjido-memimpids.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.