Parimo Hari Ini

Sampah di TPS Pasar Sentral Parigi Nyaris Tutupi Jalan

Kondisi ini terjadi karena warga membuang Sampah sembarangan di luar tempat yang disediakan.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
SAMPAH BERSERAKAN - Sampah berserakan hingga nyaris menutupi jalan, di TPS Pasar Sentral Modern Parigi, Parimo, Sulteng, Kamis (8/5/2025). (Faaiz/TribunPalu.com). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Tumpukan Sampah di TPS Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, semakin meluas hingga nyaris menutupi jalan.

Pantauan TribunPalu.com, Kamis (8/5/2025) sore, Sampah rumah tangga dan limbah pasar berserakan di badan jalan.

Kondisi ini terjadi karena warga membuang Sampah sembarangan di luar tempat yang disediakan.

Beberapa pengendara motor bahkan membuang Sampah tanpa turun dari kendaraan, menyebabkan Sampah berserakan.

Baca juga: KPP Pratama Palu Siap Fasilitasi Edukasi Pajak bagi Lembaga dan Instansi

Hal ini mengganggu pengendara dan menimbulkan keresahan warga.

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang Sampah pada tempatnya turut memperburuk situasi.

Beberapa warga terlihat memilah Sampah tanpa alat pelindung, memperlihatkan buruknya pengelolaan limbah dari segi kesehatan.

Ironisnya, Parigi Moutong yang baru saja meraih penghargaan Adipura justru menghadapi masalah kebersihan di Pasar Sentral.

Baca juga: Pemkab Donggala Perkuat Ekonomi Desa Lewat Program Koperasi Merah Putih

Bau busuk dari Sampah yang menumpuk sangat mengganggu warga dan pengendara.

Fadli, salah satu pengendara motor, mengeluhkan bau Sampah yang sangat mengganggu.

Menurutnya, meski setiap pagi petugas mengangkut tumpukan Sampah tersebut, namun kondisi ini akan terus terulang.

Sebab, Kurangnya kesadaran untuk membuang Sampah pada tempatnya.

"Setiap hari lewat sini, baunya menyengat sekali. Semoga Sampah segera diangkut agar jalan kembali bersih," katanya.

"Tapi besok begini ulang pasti kondisinya," tambahnya.

Seorang pedagang pasar yang enggan disebutkan namanya, juga mengungkapkan rasa frustrasinya.

"Di dalam pasar juga sama, Sampah biasanya lama diangkut. Padahal kami bayar retribusi setiap hari," keluhnya.

Baca juga: Wujudkan Sigi Masagena, Pemkab Sigi dan Sikola Mombine Gelar Konsultasi Publik

Dia berharap, pemerintah daerah segera mencari solusi yang berkelanjutan terkait masalah ini.

Baik itu melalui edukasi masyarakat, penambahan armada pengangkut, maupun pengawasan terhadap sistem pengelolaan Sampah.

" Kami harap, ada solusi dari pemerintah, karena dari dulu begini-begini saja," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved