Haji 2025

Cuaca Makkah Ekstrem Capai 42 Derajat Celcius, Ini Tips Mengatasinya

Untuk mengatasi cuaca yang ekstrem ini, Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi membagikan tips agar jemaah tidak merasa kelelahan dan tetap bugar.

Editor: Fadhila Amalia
KOMPAS/Agus Mulyadi
ILUSTRASI - Jemaah haji tengah melakukan tawaf, mengelilingi Kabah di area Masjidil Haram, Mekkah. 

TRIBUNPALU.COM - Jemaah haji yang tiba di Madinah dan Makkah akan mengalami perbedaan cuaca dengan kondisi di Tanah Air. Sebab, cuaca di Tanah Suci pada siang hari bisa mencapai 42 derajat Celcius.

Biasanya cuaca di Makkah akan semakin menjelang salat Ashar. Suhu mulai turun menjelang Magrib hingga Isya.

Baca juga: 25 Calon Jemaah Haji asal Banggai Kepulauan Sulteng Resmi Dilepas

Pada malam hari pun, suhu di Makkah diprediksi masih sekitar 31 derajat celcius.

Untuk mengatasi cuaca yang ekstrem ini, Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi membagikan tips agar jemaah tidak merasa kelelahan dan tetap bugar.

Pertama, tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram saat siang hari. Ali mengimbau jemaah untuk salat di Masjidil Haram menjelang petang.

"Melihat cuaca terik, jemaah sebaiknya salat di hotel pada waktu siang hari. Di hotel sudah tersedia Musala. Walaupun siangnya salat di hotel, insya Allah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram. Dan salat di Masjidil Haram pada petang hari, yaitu Salat Magrib, Isya, dan Subuh," katanya.

Imbauan tersebut mengingat masih lamanya masa tinggal jemaah haji di Makkah hingga menjelang Armuzna pada 5 Juni 2025. "Sebaiknya simpan tenaga untuk Armuzna, terutama bagi yang lansia, jangan diforsir agak tidak kelelahan," kata Ali.

Penghematan tenaga ini juga diatur pada kedatangan jemaah ke Makkah. Ali Machzumi menyebutkan, untuk jemaah yang datang dari Madinah ke Makkah, setibanya di Makkah, mereka kaan rehat dulu di hotel, baru melaksanakan umrah wajib.

Baca juga: PPIH Arab Saudi Sediakan 55 Dapur Katering Jemaah Haji, Sehari Bisa Produksi 5.000 Porsi

Sedangkan untuk jemaah yang datang dari Indonesia menuju Jeddah dan kemudian ke Makkah, waktu umrah wajib juga diharapkan pada petang hari.

"Untuk jemaah haji gelombang II agar sudah memakai kain ihram dari Embarkasi. Kemudian mengambil miqat di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan bersiap menunaikan umrah wajib pada malam harinya," imbaunya.

Kedua, lanjut Ali, sering minum air putih, minimal dua liter sehari. Kondisi udara di Makkah juga kering sehingga jemaah diminta rutin minum air putih agar tidak dehidrasi.

"Selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Hal ini penting karena cuaca yang cukup panas. Suasana di kota Makkah ini kita lihat memang suasananya bebatuan dan padang pasir," ujarnya.

Baca juga: Jelang Lebaran Idul Adha 2025, Ini Dasar Hukum Melaksanakannya

Ketiga, memakai payung saat di luar ruangan. "Selalu pakai penutup kepala atau payung saat di luar ruangan, mengingat panasnya menyengat," imbaunya.

Terakhir, selalu menjaga kesehatan dan minum vitamin. Serta jangan lupa memakai kacamata hitam.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved