OJK Sulteng
OMC Diduga Skema Ponzi Berkedok Tugas Harian, OJK Sulteng Sebut Tidak Terdaftar
Modus ini mulai ramai diperbincangkan setelah banyak pengguna melaporkan pola kerja mencurigakan dan permintaan deposit dalam jumlah besar.
Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALU.COM, PALU - Aplikasi OMC (omcjob.com) diduga menjalankan skema Ponzi berkedok tugas harian dengan iming-iming penghasilan cepat.
Modus ini mulai ramai diperbincangkan setelah banyak pengguna melaporkan pola kerja mencurigakan dan permintaan deposit dalam jumlah besar untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Dalam skema awal, pengguna baru diberikan lima tugas sederhana seperti memberikan rating atau menyelesaikan misi kecil dengan imbalan sekitar Rp2.000 per tugas.
Namun, untuk meningkatkan penghasilan, pengguna diminta melakukan deposit mulai dari Rp300.000 hingga jutaan rupiah sesuai level yang dipilih, mulai dari P1 hingga P9.
Baca juga: Warga Ditahan, Komnas HAM Sulteng Investigasi Konflik Lahan Tambang di Banggai
Pengelola aplikasi menjanjikan pengembalian modal dalam waktu satu bulan hanya dengan menyelesaikan tugas.
Namun, sistem keuangan di dalam aplikasi ini diduga hanya mengandalkan dana dari anggota baru, tanpa adanya sumber pendapatan yang jelas.
Pola ini menyerupai skema Ponzi, di mana uang dari pengguna baru digunakan untuk membayar keuntungan pengguna lama.
Selain janji penghasilan tinggi, OMC juga mengklaim memiliki kemitraan dengan merek-merek global seperti Dior, Gucci, dan Hermes.
Baca juga: Antusias Pelajar SMP di Parimo Warnai Pembukaan O2SN, FLS2N, dan GSI 2025
Namun, klaim ini tidak dapat dibuktikan dan tidak ditemukan bukti kerja sama resmi dengan merek-merek tersebut.
Aplikasi ini juga memiliki fitur lucky draw dengan hadiah hingga Rp5 juta.
Untuk memutarnya, pengguna harus memiliki “koin emas” yang hanya bisa diperoleh melalui deposit atau mengundang teman.
Selain itu, kegiatan sosial yang dilakukan oleh aplikasi ini diduga hanya dijadikan strategi untuk menambah kepercayaan masyarakat.
Kepala OJK Sulawesi Tengah, Bonny Hardi Putra, menanggapi fenomena ini dengan tegas.
Baca juga: Kanwil Kemenag Sulteng Pastikan Menu Makanan CJH Sesuai Selera Nusantara
Ia menyatakan bahwa omcjob.com bukan merupakan Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK) yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.
"Sesuai dengan penatausahaan Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK) yang terdaftar di OJK, Omcjob.com bukan merupakan PUSK yang terdaftar dan diawasi oleh OJK," ujar Bonny kepada TribunPalu.com, Senin (19/5/2025).
Bonny juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berpedoman pada prinsip 2L – Legal dan Logis – dalam menanggapi setiap penawaran produk keuangan, baik dalam bentuk investasi maupun pinjaman.
“Masyarakat juga dapat membantu dengan melaporkan jika menemukan aktivitas keuangan ilegal melalui kanal pengaduan Satgas PASTI di https://sipasti.ojk.go.id,” tambahnya.
Baca juga: Soleman: Dana Honor PPS Sigi Akan Dibayar Lewat Hibah KPU Provinsi
Berpotensi Scam
Skema yang digunakan oleh OMC cenderung hanya bertahan selama ada anggota baru yang terus bergabung.
Ketika aliran dana baru terhenti, aplikasi berpotensi tidak membayar pengguna dan memunculkan banyak korban.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak tergiur dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat.
OJK menegaskan pentingnya pengecekan legalitas setiap entitas keuangan sebelum bertransaksi atau melakukan investasi. (*)
OJK Sulteng Catat 685 Ribu Akun Tabungan Pelajar, 30 Persen Tak Aktif |
![]() |
---|
VIDEO Bulan Literasi Keuangan 2025 OJK Sulteng di UIN Datokarama Palu |
![]() |
---|
Satgas PASTI Sulteng Sosialisasi Aturan Pergadaian, 18 Usaha Gadai Belum Berizin OJK |
![]() |
---|
OJK Sulteng Ajak Ratusan Mahasiswa Baru FISIP Untad Melek Literasi Keuangan |
![]() |
---|
OMC Diduga Bodong, Bisa Daftar Pakai Nomor HP Palsu, OJK Pastikan Tidak Terdaftar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.