Palu Hari Ini

Masyarakat Tolitoli Tagih Program Berani Makmur dan Sejahtera di Depan Gubernur Sulteng

Perwakilan masyarakat Tolitoli, Marwan mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan persolan dengan PT Total Energy Nusantra dan PT Citra Mulia Perkasa.

|
Penulis: Supriyanto | Editor: Fadhila Amalia
Ucok/TribunPalu.com
Masyarakat Kabupaten Tolitoli melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (21/5/2025). Mereka datang bersama sejumlah perwakilan organisasi, antara lain Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) Sulawesi Tengah, Komunitas Anti Korupsi (KAK), TIPK, serta Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi (LKPK). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok.

TRIBUNPALU.COM, PALU - Masyarakat Kabupaten Tolitoli melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (21/5/2025).

Mereka datang bersama sejumlah perwakilan organisasi, antara lain Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) Sulawesi Tengah, Komunitas Anti Korupsi (KAK), TIPK, serta Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi (LKPK).

Baca juga: Bupati Sigi Hadiri Sarasehan Geopolitik BPIP di Kompleks Parlemen Jakarta

Perwakilan masyarakat Tolitoli, Marwan mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan persolan dengan PT Total Energy Nusantra dan PT Citra Mulia Perkasa.

"Persoalan ini berlatar belakang dengan izin lokasi yang tidak seharusnya ditanami sawit karena awalnya sudah ditanami karet,"kata Marwan kepada TribunPalu.com, Rabu (21/5/2025).

Marwan juga mengatakan aksi ini meminta Gubernur Sulteng untuk melaksanakan 9 program Berani pada saat kampanye.

Baca juga: Hadiri Perayaan Paskah, Wabup Sigi Samuel Ajak Jemaat Wujudkan Persaudaraan

"Masyarakat ini datang ke kantor Gubernur karena mereka yakin pak gubernur akan melaksanakan 9 program Beraninya, diantaranya Berani makmur dan Berani sejahtera,"ucapnya.

Massa aksi melalui Marwan menilai bahwa terjadi dugaan penggelapan hasil panen dari lahan plasma.

"Kalau dilihat secara umum, hak-hak petani plasma baik lahan maupun hasil panen belum ada kejelasan sampai saat ini," ungkap Marwan.

Ia berharap dengan adanya satgas penanganan konflik agraria dapat menyelesaikan konflik yang terjadi di Kabupaten Tolitoli.

Baca juga: Polsek Marawola Sigi Tangkap Dua Pelaku Pencurian Hewan Ternak

Marwan mengungkapkan bahwa awalnya luas izin lahan tersebut 20.000 Hektare kemudian menciut menjadi 16.500 Hektare.

"Mestinya lokasi plasma itu 20 persen dari luas lahan izin mereka," tutupnya.

Ia juga berharap Gubernur Sulteng dapat menyelesaikan masalah lahan yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya tersebut.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved