Musda KNPI Sulteng

Sosok Rafiq, Eks Ketua HMI Cabang Palu yang Masuk Bursa Musda KNPI Sulteng

Rafiq menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam forum organisasi kepemudaan bergengsi tersebut.

Penulis: Supriyanto | Editor: mahyuddin
dok pribadi
MUSDA KNPI SULTENG - Rafiq, menjadi satu dari bebera nama yang mencuat bakal meramaikan bursa Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KNPI Sulteng). Rafiq pun menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam forum organisasi kepemudaan bergengsi tersebut. 

TRIBUNPALU.COM - Rafiq, menjadi satu dari bebera nama yang mencuat bakal meramaikan bursa Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KNPI Sulteng).

Rafiq pun menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam forum organisasi kepemudaan bergengsi tersebut.

"Saudara Rafiq siap meramaikan Musda KNPI Sulteng. Dalam waktu dekat, kami bersama tim akan menggelar silaturahmi dan konsolidasi dengan OKP-OKP lain di seluruh wilayah Sulawesi Tengah,” ujar Ketua Tim Pemenangan Rafiq, Albadani Hidayat, dalam keterangannya, Senin (26/05/2025).

Dari rekam jejak yang dimiliki, Rafiq sebagai sosok pemuda yang visioner, berintegritas, dan memiliki komitmen terhadap pemberdayaan pemuda serta pembangunan daerah.

Rafiq merupakan aktivis mahasiswa pada zamannya.

Saat masih berkuliah, Rafiq pernah menjabat Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako.

Baca juga: KNPI Palu Gandeng Pengurus PBNU Kenalkan Moderasi Beragama pada Pelajar

Di organisasi ekstra kampus, Rafiq dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Palu 2018.

Sebagai organisasi induk Pers Mahasiswa (Persma), PPMI DK Palu mewakili kepentingan dan menjadi penghubung antaraktivis Persma di Sulawesi Tengah.

Hanya saja, Persma di masa itu dihadapkan kondisi sulit pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi.

Persma di kampus-kampus Kota Palu semakin banyak ditinggalkan pengurusnya karena mengungsi ke kampung halaman masing-masing.

Kondisi ini mematikan kegiatan Persma secara dramatis.

Mereka tidak bubar, tetapi juga tidak ada aktivitas penerbitan atau duduk meriung dalam diskusi di sekretariat.

PPMI DK Palu di bawah kepemimpinan Rafiq kemudian mulai menginisiasi berbagai pendidikan dan pelatihan (diklat) jurnalistik bagi Persma.

Inilah ikhtiar PPMI DK Palu untuk menghidupkan kembali aktivitas pers mahasiswa yang mati suri pascabencana.

Mereka juga memelopori pendirian lembaga pers mahasiswa (LPM) di kampus yang belum memiliki unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bidang jurnalistik.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved