Menteri Amran Sulaiman Masuk Bursa Calon Ketua DPP PPP, Mensos Gus Ipul Tak Minat

Romahurmuziy klaim memberikan masukan kepada jajaran pengurus DPP PPP untuk memasukan nama Amran Sulaiman.

Editor: mahyuddin
Handover
MUKTAMAR PPP - Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman diusulkan masuk dalam bursa calon Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode mendatang. 

Mereka adalah Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, hingga nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

DPP PPP sekitar dua bulan ke depan akan menggelar Muktamar untuk menentukan Ketua Umum definitif menggantikan Suharso Monoarfa.

Sejauh ini, PPP dipimpin M Mardiono yang statusnya merupakan Pelaksana Tugas (Plt) bukan ketua umum hasil Muktamar yang merupakan musyawarah tertinggi DPP PPP dalam menentukan Ketum.

Gus Ipul Tak Minat

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengaku tidak minat untuk maju dalam pencalonan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Nama Gus Ipul sebelumnya masuk dalam bursa calon Ketua Umum PPP.

Gus Ipul mengatakan namanya kerap masuk dalam bursa calon ketua umum setiap jelang Muktamar PPP.

"Sudah selalu saja saya disebut. Setiap Muktamar PPP kan selalu. Tapi saya terus terang, Tidak ada minat, tidak ada keinginan," kata Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Menurut Gus Ipul, banyak sosok lain yang lebih layak memimpin PPP.

Baca juga: Profil Suandi, Kepala Biro Umum Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Pengprov Muaythai Sulteng

Dia mengaku ingin fokus bekerja sebagai Menteri Sosial.

"Ya sudah banyak lagi yang lain. Itu kan banyak yang lain-lain, itu mungkin lebih layak. Saya ya tuntaskan tugas-tugas saya dulu. Tapi sampai sekarang terus terang belum terpikir," katanya.

Sekjen PBNU ini menegaskan saat ini banyak sosok alternatif lain untuk memimpin partai berlambang Kakbah tersebut.

"Banyak yang lain, jangan saya. Kan ada beberapa alternatif, yang lain jangan saya. Banyak yang lain, banyak yang lain, jangan saya," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved