Banjir Desa Wombo Donggala

Pasca Banjir Bandang di Desa Wombo Kalonggo Masih Berlumpur, Pasokan Air Bersih Mulai Disalurkan

Sejumlah warga tampak bahu membahu membersihkan rumah mereka dengan alat seadanya. Mereka berupaya menyelamatkan barang-barang.

Penulis: Misna Jayanti | Editor: Regina Goldie
MISNA/TRIBUNPALU.COM
BANJIR DONGGALA - Pasca banjir bandang di Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, meski air telah surut, dampak kerusakan yang ditinggalkan masih sangat terasa. 

Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti

TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Pasca banjir bandang di Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, meski air telah surut, dampak kerusakan yang ditinggalkan masih sangat terasa.

Pantauan TribunPalu.com, Rabu (28/5/2025) material banjir seperti lumpur, bebatuan dan sejumlah batang pohon berukuran kecil masih mengotori jalan poros dan halaman rumah warga.

Sejumlah warga tampak bahu membahu membersihkan rumah mereka dengan alat seadanya. Mereka berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan, sembari mengevakuasi yang sudah rusak akibat luapan air dan lumpur.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan petugas pemerintah daerah Kabupaten Donggala masih siaga di lokasi. Mereka membantu proses pembersihan, evakuasi, serta distribusi logistik. 

Salah satu bantuan yang telah mulai disalurkan adalah pasokan air bersih, yang sangat dibutuhkan warga.

Baca juga: 5 Syarat Utama Dapat Bantuan Subsidi Upah 2025, Per Orang Dapat Rp 300 Ribu

Bagi warga yang kehilangan tempat tinggal atau merasa tidak aman untuk kembali ke rumah, sebagian besar memilih mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga di luar Desa Wombo. Namun, ada pula yang memilih bertahan di rumahnya yang terdampak banjir.

Di area Desa Wombo saat ini telah dibangun posko bencana dan dapur umum sementara.

Akibat banjir, satu jembatan penghubung yang ada di desa itu putus total. Kini warga bersama petugas di lapangan membuat jembatan darurat yang terbuat dari batang pohon berukuran besar.

Selain itu, sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses normalisasi sungai yang diduga sebagai salah satu pemicu banjir bandang akibat sedimentasi dan penyumbatan aliran air. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved