Donggala Hari Ini

Wabup Donggala Optimis 2029 Angka Stunting di Donggala Turun Hingga 14 Persen

Taufik M Burhan mengatakan dari program Bangga Kencana pentingnya sinergi antar sektor dalam mewujudkan keluarga yang tangguh dan sehat.

Penulis: Misna Jayanti | Editor: Fadhila Amalia
Misna/TribunPalu.com
Pemerintah Kabupaten Donggala terus mengintensifkan upaya penanggulangan berbagai masalah kependudukan dan keluarga, termasuk stunting, melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Selasa (3/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti

TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Pemerintah Kabupaten Donggala terus mengintensifkan upaya penanggulangan berbagai masalah kependudukan dan keluarga, termasuk Stunting, melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Donggala, Taufik M Burhan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) program Bangga Kencana, di ruang pertemuan P2KB, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Selasa (3/6/2025).

Baca juga: Warga Ber-KTP Sulteng Bisa Nikmati Layanan Berani Sehat, Berlaku di Seluruh Indonesia

Taufik M Burhan mengatakan dari program Bangga Kencana pentingnya sinergi antar sektor dalam mewujudkan keluarga yang tangguh, sehat, dan produktif sebagai fondasi pembangunan daerah.

"Program ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dalam memberdayakan ekonomi keluarga serta lebih siap dalam menghadapi tantangan pembangunan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh keluarga dan masyarakat," ujarnya.

Ia menyoroti bahwa kondisi kependudukan saat ini membutuhkan pendekatan lebih, tidak hanya sebatas pengendalian angka kelahiran melalui program KB, namun juga melalui edukasi dan pemanfaatan teknologi digital.

Baca juga: PT Vale Tegaskan Komitmen Hargai Bumi, Bersih-bersih Gunung hingga Buat Pelatihan Daur Ulang Plastik

"Mencermati kondisi kependudukan saat ini maka upaya pencapaian-pencapaian tujuan dilakukan seiring upaya penurunan angka kelahiran melalui program KB. Upaya itu amat penting dilakukan mengingat program KB pada era digital atau teknologi ini perlu terus ditingkatkan," ungkap Taufik.

Taufik M Burhan menegaskan sejumlah tantangan yang masih dihadapi Kabupaten Donggala, di antaranya rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tingginya angka kemiskinan, stunting, kematian ibu dan bayi, serta meningkatnya angka kehamilan remaja.

"Untuk mewujudkan aksi penurunan stunting, memerlukan kerjasama berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah, legislatif, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan keluarga sebagai ujung tombak terdepan. Peran tim pendamping keluarga sangat penting sebagai upaya percepatan penanggulangan masalah tersebut," tegasnya.

Di bawah garis koordinasi BKKBN, Presiden RI menargetkan untuk menekan angka prevalensi stunting sampai 14,4 persen hingga tahun 2029 hingga mencapai 5 % ditahun 2045 sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan  Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045. 

Baca juga: Korban Longsor di Tambang Poboya Palu Bertambah, Total 2 Orang Meninggal Dunia

Taufik M Burhan juga menjelaskan, dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Donggala tahun 2022 sebesar 32,4 % tahun 2023 naik 34,1 % sedangkan  yang dicapai di tahun 2024 adalah 22.3 % atau terjadi penurunan sebesar 11.8 %  berdasarkan data SSGI (Survey Status Gizi Indonesia).

"Ini adalah pekerjaan dan tugas yang berat bagi kita terkait aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Donggala. Namun kita semua harus optimis pada tahun 2029 mendatang angka stunting di Kabupaten Donggala ditargetkan turun diangka 14 % kita bisa capai," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Palu Terapkan Aturan Tanpa Sampah Plastik saat Idul Adha 2025

Lebih lanjut, Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab Donggala telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten, Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa/Kelurahan,  telah dibentuk pula Tim Pendamping  Keluarga serta Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Donggala yang terdiri dari para pakar dan ahli. 

"Saya berharap dengan terbentuknya TPPS, Tim Audit Stunting dan TPK tersebut, maka upaya percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Donggala akan berhasil," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved