Parimo Hari Ini

Pemda Parimo Siapkan Sekolah Rakyat, Sasar Anak Kurang Mampu dan Terpencil

Langkah awal dimulai dengan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Parimo, Erwin Burase, di Ruang Rapat Bupati, Selasa (17/6/2025) sore.

|
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
SEKOLAH RAKYAT PARIMO - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mulai mempersiapkan pendirian Sekolah Rakyat untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin dan wilayah terpencil. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mulai mempersiapkan pendirian Sekolah Rakyat untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin dan wilayah terpencil.

Langkah awal dimulai dengan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Parimo, Erwin Burase, di Ruang Rapat Bupati, Selasa (17/6/2025) sore.

Turut hadir dalam rapat itu Sekretaris Daerah Zulfinasran serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Daerah Parimo.

Rapat membahas berbagai aspek teknis, seperti penentuan lokasi, rencana bangunan, jumlah siswa, kebutuhan ruang, dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan.

Sekolah Rakyat ini akan menyasar anak-anak dari keluarga miskin, miskin ekstrem, serta mereka yang rentan putus sekolah di wilayah Kabupaten Parimo.

Pemerintah daerah menyiapkan lahan seluas 19 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat yang berfokus pada akses pendidikan menyeluruh.

Salah satu lokasi potensial yang diusulkan adalah Gedung Olahraga (GOR) di Desa Jonokalora, Kecamatan Parigi Barat.

GOR dianggap cocok karena memiliki fasilitas olahraga yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan siswa nantinya.

Bupati Erwin Burase menyampaikan bahwa dirinya menerima dengan baik semua masukan dan laporan dari hasil rapat.

“Kalau memang di GOR, karena sekolah ini ada fasilitas olahraga, itu bisa dimaksimalkan,” ujar Erwin dalam rapat tersebut.

Ia menambahkan bahwa bila GOR tidak memungkinkan, lokasi pembangunan dapat digeser ke area lain yang masih dalam lahan 19 hektare.

“Yang dibutuhkan hanya sekitar 6 sampai 10 hektare, jadi masih banyak pilihan lokasi dalam area yang tersedia,” kata Erwin.

Pembangunan sekolah ini diperkirakan bisa terealisasi tahun depan, karena masuk dalam gelombang kedua program prioritas daerah.

Erwin berharap, setelah kegiatan retret pada akhir Juni, audiensi dengan Menteri Sosial bisa mempercepat proses realisasi program.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved