Parimo Hari Ini

Kebun Warga di Desa Jononunu Parigi Moutong Rusak Akibat Limbah TPA

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, Rabu (18/6/2025), warga membeberkan kerusakan lingkungan yang mereka alami selama bertahun-tahun.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
Tumpukan sampah di TPA Desa Jononunu, Kecamatan Parigi Tengah, Parimo, Sulteng, yang dikeluhkan warga karena mencemari lingkungan dan merusak lahan perkebunan. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIHUNPALU.COM, PARIMO - Warga Desa Jononunu, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyampaikan keresahan atas pencemaran lingkungan akibat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah mereka.

Dalam pertemuan bersama Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, Rabu (18/6/2025), warga membeberkan kerusakan lingkungan yang mereka alami selama bertahun-tahun.

Baca juga: Billy Syaputra Tak Izinkan Vika Kolesnaya Jadi Artis Indonesia, Khawatir Cinlok

Perwakilan masyarakat, Arif, menjelaskan bahwa limbah dari TPA telah merembes ke kebun-kebun milik warga dan menyebabkan kematian tanaman.

“Kelapa mati, cokelat mati, bahkan durian kami sekarang hambar rasanya. Padahal sebelumnya bagus dan manis,” ujar Arif di hadapan bupati.

Menurutnya, rasa durian berubah karena akar tanaman terpapar limbah TPA yang tidak tertangani dan terus meresap ke tanah.

Baca juga: 9 Gerbang Wujudkan Visi Misi Pemkab Banggai 2025-2030

“Kalau bapak jalan ke sana, semua pohon durian di sekitar TPA tidak berbuah seperti dulu. Sudah tidak layak jual,” katanya.

Arif menyebut kondisi ini sangat merugikan petani karena durian adalah salah satu sumber penghasilan utama masyarakat Jononunu.

“Durian itu dulunya jadi andalan. Tapi sekarang orang sudah tidak mau beli karena rasanya hambar,” ungkapnya.

Selain tanaman, pencemaran juga berdampak pada kualitas air dan kesehatan warga yang tinggal dekat dengan lokasi TPA.

Baca juga: BREAKING NEWS: Terjerat Kasus Dana Desa hingga Asusila, 9 Kades dan 2 BPD di Banggai Diberhentikan

Ia juga mengungkapkan, bau busuk dari TPA sering kali masuk hingga ke rumah warga dan tempat ibadah saat cuaca panas.

“Pernah waktu salat, orang kira ada yang kentut di masjid. Padahal itu bau sampah dari arah TPA,” ucapnya.

Warga juga mengeluhkan pengangkutan sampah yang tidak sesuai prosedur, seperti truk tanpa penutup yang menyebabkan sampah tercecer.

“Pernah ada popok-popok bayi jatuh di jalan. Kami rekam sendiri kejadiannya,” kata Arif.

Menurut warga, masalah ini tidak bisa terus dibiarkan karena menyangkut kesehatan, kenyamanan, dan keberlangsungan pertanian warga.

Baca juga: Film Jalan Pulang Sudah Tayang di Bioskop, Ini Sinopsis Filmnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved