Longsor Gunung Tirtanagaya Parimo
7 Orang Tertimbun Longsor Saat Cari Kayu di Gunung Desa Tirtanagaya Parimo, Berikut Kronologinya
Para korban membawa perlengkapan untuk menarik kayu dari hutan dan mendirikan gubuk di sekitar lokasi.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Kronologi longsor timbun tujuh orang di Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mulai terungkap seiring laporan dari sejumlah saksi mata.
Bencana longsor diperkirakan terjadi di wilayah hutan Talenga, sekitaran lokasi tempat para korban biasa mencari kayu.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Parigi Moutong, Rivai, telah menerima laporan saksi mata terkait kronologi kejadian tersebut.
"Menurut informasi, pada Selasa, 17 Juni 2025, ketujuh warga berangkat ke hutan dengan truk," ujar Rivai, Minggu (22/6/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS: 7 Warga Tertimbun Longsor di Puncak Gunung Desa Tirtanagaya Sulteng
Dia menjelaskan, para korban membawa perlengkapan untuk menarik kayu dari hutan dan mendirikan gubuk di sekitar lokasi.
Selanjutnya, pada Sabtu, 21 Juni 2025, seorang operator sensor melintas di kawasan itu dan melihat gubuk korban sudah rata tertimbun longsor.
"Tanah longsor tersebut diduga berasal dari lereng gunung seberang sungai, tepat di atas area perkemahan korban," kata Rivai.
Saksi mengira ketujuh korban sudah turun ke kampung dan tidak menyangka bahwa mereka masih berada di lokasi.
Setibanya di kampung, saksi bertanya ke keluarga korban, namun mereka mengatakan para korban belum kembali.
Dari situlah dugaan tertimbunnya tujuh warga muncul dan langsung dilaporkan ke aparat desa dan BPBD setempat.
“Ini memperkuat dugaan bahwa korban sudah tertimbun sejak hari Sabtu, tetapi baru dilaporkan Minggu,” ujar Rivai.
Hingga kini tim gabungan masih melakukan pencarian dengan alat seadanya karena medan yang sangat sulit dijangkau.
Baca juga: Tim Gabungan Cari 7 Warga Tertimbun Longsor di Desa Tirtanagaya Parigi Moutong
Rivai menyebut pencarian belum membuahkan hasil karena longsoran tanah cukup tebal dan meliputi area luas.
“Lokasinya jauh dari permukiman dan butuh waktu serta tenaga besar untuk mencapai titik longsor,” tuturnya.
BPBD Parigi Moutong juga terus berkoordinasi dengan BPBD Sulteng dan BNPB untuk dukungan logistik.
“Kami sangat butuh alat berat dan tambahan personel SAR untuk pencarian maksimal,” kata Rivai.(*)
Ahli Waris Korban Longsor Tirtanagaya Parigi Moutong Terima Santunan Duka Rp105 Juta |
![]() |
---|
Tim SAR Serahkan Dua Jenazah Korban Longsor di Parimo kepada Keluarga di Posko Utama |
![]() |
---|
Dua Jenazah Terakhir Korban Longsor di Parimo Berhasil Dievakuasi |
![]() |
---|
Hari Kelima Pencarian Korban Longsor di Parimo, Tim SAR Lakukan Pergantian Personel |
![]() |
---|
Satu Lagi Diduga Jenazah Korban Longsor di Parimo Ditemukan, Bernama Subran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.