Jalur Kebun Kopi Longsor

Pasca Longsor, Arus Lalulintas di Kilo 9 Jalur Kebun Kopi Sulteng Masih Macet

Meski titik longsor di kilometer 8 telah dibersihkan dan dibuka dua arah, kendaraan harus melambat di kilometer 9.

|
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
LONGSOR - Kendaraan mengantre panjang di jalur kilometer 9 Kebun Kopi, Desa Toboli, Parigi Moutong, Minggu (22/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Setelah jalur Kebun Kopi dibuka kembali siang tadi, Minggu (22/6/2025), arus kendaraan mulai bergerak lancar. Namun, antrean masih terlihat panjang di kilometer 9, Kecamatan Parigi Barat.

Pantauan di lokasi, antrean kendaraan masih mengular dari dua arah, baik dari arah Palu maupun dari Parigi.

Baca juga: Sosok Jonathan Alden, Pria yang Lamar Brisia Jodie Keturunan Tinghoa hingga Jebolan Master Chef

Meski titik longsor di kilometer 8 telah dibersihkan dan dibuka dua arah, kendaraan harus melambat di kilometer 9.

Di titik itu, badan jalan mengalami amblas pada sisi kiri arah ke Palu, menyisakan hanya setengah badan jalan.

Petugas dari Satlantas Polres Parigi Moutong terlihat mengatur lalu lintas agar kendaraan melintas secara bergantian.

Baca juga: Brisia Jodie, Penyanyi Jebolan Idol Resmi Dilamar Jonathan Alden

Sejumlah pengendara sepeda motor terlihat nekat melaju cepat untuk mendahului antrean kendaraan roda empat.

Sementara kendaraan besar seperti truk dan bus harus menunggu giliran dengan waktu antrean yang lebih lama.

Seorang pengendara, Rudi, mengatakan bahwa kondisi jalan amblas itu sudah lama dibiarkan tanpa perbaikan.

“Jalan di kilo 9 ini sudah lama rusak, makin parah setelah musim hujan,” ujar Rudi kepada TribunPalu.com.

Kendaraan yang hendak melewati jalur tersebut harus ekstra hati-hati, terutama saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan.

Baca juga: Matindas J Rumambi Soroti Ketidakhadiran Dinkes dan BPBD saat Kunjungan Banjir di Parimo

Di sisi kiri jalan terlihat jurang curam dengan tumpukan batu penahan seadanya yang sudah mulai tergerus.

Alat berat yang sebelumnya dikerahkan untuk membersihkan longsor di kilometer 8 kini telah ditarik mundur.

Namun petugas tetap disiagakan di titik jalan amblas guna mengatur ritme lalu lintas agar tetap kondusif.

Belum ada informasi resmi dari pihak Dinas PU terkait rencana perbaikan permanen pada jalur yang amblas itu.

Warga berharap agar perbaikan jalan tidak hanya dilakukan saat ada bencana, tetapi juga untuk titik-titik rawan lama.

Baca juga: Bupati Erwin Burase dan Amiruddin Tamoreka Ikuti Retreat Gelombang Kedua di IPDN Jatinangor

“Jangan tunggu longsor dulu baru diperbaiki, karena ini jalur utama,” tegas Rudi.(*)

 

(Tribun Breakingnews)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved