OPINI
Piagam Kemandirian Bangsa, Jalan Indonesia Menuju Ekonomi Berdaulat dan Berkeadilan
Jawaban atas tantangan ini bukanlah sekadar reformasi kebijakan, tetapi transformasi arah pembangunan nasional.
Kami membayangkan Papua sebagai pusat protein tropis, Kalimantan sebagai pusat agroindustri hijau, Sulawesi sebagai gerbang rempah, industri berat, dan hasil-hasil laut.
Jawa Tengah sebagai jantung industri kreatif berbasis budaya dan Jawa Timur sebagai pusat industri garmen misalnya.
Desentralisasi bukan hanya soal kewenangan administratif, tetapi tentang membangkitkan kapasitas lokal, mendorong kepemimpinan daerah yang visioner, dan membangun kemandirian dari bawah ke atas.
Penutup: Jalan Panjang Menuju Indonesia Berdaulat
Piagam Kemandirian Bangsa bukan mimpi kosong. Ia lahir dari keresahan, kajian, dan semangat zaman.
Ia menjawab krisis global dengan kekuatan internal. Ia menolak ketergantungan dengan membangun daya tahan.
Ia mengembalikan ekonomi Indonesia ke tangan rakyatnya sendiri.
Kita tidak bisa terus-menerus bangga sebagai bangsa besar jika ekonomi kita dikuasai asing, pangan kita diimpor, dan anak muda kita bekerja sebagai buruh digital tanpa jaminan.
Kemandirian adalah harga diri.
Dan bangsa yang memiliki harga diri, adalah bangsa yang akan bertahan dan memimpin di abad 21.
Indonesia bisa. Dan sekaranglah saatnya.(*)
Simbol Global, Semangat Lokal: Refleksi Nasionalisme Lewat One Piece |
![]() |
---|
Dunia Penyiaran dan Gerak Cepat Zaman, Refleksi untuk KPID Sulteng |
![]() |
---|
Menyuarakan Sulawesi Tengah di Era Tanpa Batas |
![]() |
---|
OPINI: Nilai-Nilai Ulil Albab sebagai Paradigma Baru Administrasi Publik Islami |
![]() |
---|
Membaca Kembali Manifesto Megawati: Refleksi atas Demokrasi yang Terluka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.