OPINI
OPINI: Korupsi Pendidikan Menggerus Kesehatan Mental Generasi Emas
Jika dibiarkan, kita bukan hanya kehilangan uang negara saja, tetapi juga masa depan generasi emas yang sedang kita persiapkan untuk tahun 2045.
Oleh :
Prima Trisna Aji
Dosen prodi Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang
TRIBUNPALU.COM - Kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook senilai Rp9,9 triliun yang menyeret
mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim bukan hanya soal hukum dan angka rupiah yang
dikorupsi.
Akan tetapi skandal ini adalah potret suram bagaimana kebijakan pendidikan yang gagal dapat meruntuhkan semangat belajar sekaligus merusak kesehatan mental jutaan siswa.
Jika dibiarkan, kita bukan hanya kehilangan uang negara saja, tetapi juga masa depan generasi emas yang sedang kita persiapkan untuk tahun 2045.
Korupsi Bukan Sekadar Angka
Kasus ini menjadi pengingat bahwa korupsi di sektor pendidikan jauh lebih berbahaya daripada di sektor lain.
Yang hilang bukan hanya dana, tetapi kesempatan anak-anak untuk belajar dengan layak. Laptop yang rusak, koneksi internet yang tak ada, dan guru yang tidak mendapat pelatihan memadai menambah beban psikologis semua pihak di sekolah.
Guru tertekan karena target pembelajaran tidak tercapai.
Siswa frustrasi karena tidak bisa belajar dengan baik.
Orang tua ikut cemas karena biaya dan waktu yang mereka investasikan terasa sia-sia.
Semua ini menciptakan lingkaran stres yang merusak kesehatan mental.
Dampak Psikologis yang Terabaikan
Data Riskesdas tahun 2023 mencatat hampir 10 persen remaja Indonesia mengalami gangguan mental emosional.
Korupsi yang menghambat efektivitas program pendidikan digital hanya memperburuk situasi ini.
| Darurat KDRT dan Kekerasan Remaja, Cermin Retaknya Sistem Kehidupan Sekular |
|
|---|
| Kesaktian Pancasila: Menyatukan Bangsa Lawan Darurat Hipertensi dan Diabetes |
|
|---|
| Bahasa Inggris: Tiket Masuk Dunia Global bagi Generasi Muda Indonesia |
|
|---|
| Bus Trans Palu: Ketika Roda Tak Berputar, Uang Rakyat Jangan Terus Dialirkan |
|
|---|
| Transformasi Sosial dalam Festival Sastra |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Demo-mahasiswa-menuntut-178-menjadi-momentum-koreksi-bangsa-Indonesia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.