Haji 2025
Evaluasi Haji 2025 Akan Dilakukan Setelah Pemulangan Jemaah Rampung
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan peluang DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengevaluasi pelaksanaan Ibadah Haji 2025.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengatakan evaluasi pelaksanaan haji 2025 dilakukan setelah pemulangan para jemaah haji rampung dilakukan.
"Kami concern sekarang bagaimana ancaman keamanan globalnya. Kami akan fokus dulu pemulangan haji, sekaligus kita akan evaluasi," kata Cucun Ahmad Syamsurijal di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: Sinopsi Film Panggil Aku Ayah! Adaptasi Dari Film Korea Pawn, Tayang 7 Agustus 2025
Legislator PKB itu mengatakan hal-hal teknis yang jadi kendala juga akan dievaluasi.
"Catatan-catatan sudah ada semua dari timwas kemarin, dari proses pemberangkatan, kekacauan data yang sampai masuk nota diplomatnya dari Duta Besar Saudi, juga terkait pelaksanaan di sana, kayak orang biasa didorong Madinah, Mekah, kan masuk nota diplomasi gitu," kata Cucun.
"Apakah ini pure karena Kemenag kurang kesiapan, atau Kemenag sendiri melakukan upaya itu karena kemanusiaan. Karena harus dilihat dulu latar belakangnya seperti apa," ujar dia.
Baca juga: Harga HP Infinix 2025 Terbaru:Infinix GT 30 Pro, Infinix Note 50,Infinix Smart 9 HD, Infinix Hot 50i
Dia mencontohkan soal makanan yang diterima para jemaah tidak sesuai dengan kontrak.
"150 gram yang ada cuma paling 60-70 gram. Nah ini akan semua kita kaji. Karena sekarang ini bukan panja BPIH atau Panja Komisi VIII, timwasnya juga gabungan pasti proses evaluasinya akan ada pansus," katanya.
"Atau misalkan kita timwas kemarin menyerahkan ini, sudahlah cukup Panja Komisi VIII silakan, karena supaya segera hasil evaluasinya menjadi rekomendasi ke RUU yang sedang disusun naskah akademiknya," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan peluang DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengevaluasi pelaksanaan Ibadah Haji 2025.
Wacana ini mencuat setelah munculnya sejumlah kritik dari Pemerintah Arab Saudi terhadap teknis penyelenggaraan haji oleh Indonesia.
Salah satu poin krusial dalam nota diplomatik yang disampaikan Duta Besar Arab Saudi adalah tingginya angka kematian jemaah asal Indonesia.
Sebelum puncak haji dimulai, jemaah Indonesia disebut menyumbang sekitar 50 persen dari total kematian jemaah internasional.
Menanggapi hal itu, Puan menjelaskan bahwa poin-poin dalam nota diplomatik tersebut sudah ditangani sebelum puncak ibadah haji berlangsung.
"Lima poin nota tersebut itu sudah lama, sudah diselesaikan oleh Pemerintah, jadi saat pelaksanaan haji sekarang itu sebenarnya semuanya sudah selesai," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Harga iPhone Juni 2025 Terbaru: iPhone 12, iPhone 13, iPhone 14, iPhone 15, iPhone 16, iPhone 16E
Adapun lima poin yang dimaksud meliputi: ketidaksesuaian data jemaah antara sistem E-Haj, Siskohat, dan manifest penerbangan; persoalan pengangkutan jemaah dari Madinah ke Mekkah akibat perbedaan syirkah dalam satu kloter; ketidaksesuaian penempatan hotel; masalah kesehatan jemaah lansia dan risiko tinggi; serta pembayaran Dam bagi jemaah haji Tamattu.
Layanan Haji Khusus Indonesia Tahun 2025 Dinilai Meningkat, Pengawasan Kemenag Berjalan Efektif |
![]() |
---|
KUH KJRI Jeddah Umumkan 40 Jemaah Haji Masih Dirawat di Arab Saudi |
![]() |
---|
Sebanyak 446 Jemaah Haji asal Indonesia Wafat di Tanah Suci Tahun 2025 |
![]() |
---|
DPR Desak Kemenag Usut Tuntas Hilangnya 3 Jemaah Haji Indonesia |
![]() |
---|
Haji 2025 Dinilai Gagal Total, DPR Desak KPK Selidiki Dugaan Penyimpangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.