Cahaya Baru di Ujung Utara Sulawesi, Listrik Tenaga Surya PLN Terangi Pulau-Pulau di Sangihe

Pemerintah melalui PLN menghadirkan harapan baru untuk masyarakat dua pulau tersebut: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Handover
CAHAYA BARU DI UJUNG SULAWESI UTARA - Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari (kanan) secara simbolis menyalakan listrik di rumah Nur Mandak (kiri), salah satu warga Pulau Lipang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Kamis (26/6). 

"Dulu kita cuma bisa tangkap ikan sebanyak 15-20 kilo, karena harus langsung habis dimakan atau dijual. Tapi setelah adanya listrik, kita bisa gunakan kulkas, bisa tambah hasil tangkapan untuk disimpan dan dijual jadi pendapatan juga bertambah," ucap Alfret Salatang.

Apresiasi juga datang dari Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari.

Dirinya mengatakan, setelah hadirnya listrik hijau di wilayahnya, kini akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan aktivitas ekonomi menjadi lebih mudah dijangkau oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Gubernur Sulteng: Integritas ASN Kunci Utama Cegah Korupsi

"Sebelum adanya listrik, kami sangat terbatas dalam segala hal. Tetapi setelah hadirnya listrik, pertama nelayan kami bisa menyimpan hasil tangkap perikanannya. Kedua, anak-anak kami bisa belajar di waktu malam. Ketiga, kesehatan kami, secara teknologi juga bisa dinikmati," ujar Michael.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN berkomitmen menghadirkan listrik untuk seluruh masyarakat di Indonesia, tak terkecuali yang berada di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Darmawan menegaskan bahwa swasembada dan keadilan energi merupakan prinsip utama yang diusung PLN, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. 

"PLN berkomitmen untuk menghadirkan listrik bersih dan andal untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia," ujar Darmawan Prasodjo.

Baca juga: Harga HP Xiaomi Redmi Poco 2025: Xiaomi 15 Ultra, Redmi Note 14, Xiaomi 14T, Poco F7, Poco X7 Pro 5G

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Usman Bangun menyampaikan,  pembangunan PLTS sebagai pembangkit di Pulau Lipang dan Pulau Laotongan merupakan solusi ramah lingkungan untuk melistriki dua lokasi dengan tantangan geografis tersendiri.

Selain pembangunan dua PLTS tersebut, PLN juga membangun jaringan distribusi untuk mengaliri listrik ke seluruh pelanggan.

"Agar suplai listrik untuk masyarakat Pulau Lipang dan Pulau Laotongan terus andal, kami juga membangun 1,62 kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan 2,32 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta 3 buah trafo distribusi dengan total kapasitas 150 kilovolt ampere (kVA) yang menghubungkan listrik dari PLTS ke pelanggan. Kami percaya bahwa listrik adalah fondasi utama kemajuan, baik untuk pendidikan, kesehatan, maupun peningkatan ekonomi masyarakat," ucap Usman.

Kehadiran listrik tenaga surya di Pulau Lipang dan Pulau Laotongan bukan sekadar memberi terang di malam hari.

Ia membawa harapan baru, membuka peluang untuk pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, meningkatkan perekonomian, dan memberi ikatan serta menunjukkan kehadiran negara untuk seluruh masyarakat di wilayah terluar Indonesia.

Di balik tiap kilowatt energi hijau yang dihasilkan, tersimpan cerita tentang perjuangan dan mimpi yang kini mulai terwujud, menyinari masa depan, menyongsong hari-hari yang lebih cerah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved