Fenomena Aphelion

Apa Itu Fenomena Aphelion? Ini Penjelasannya

Adapun, saat ini angin bertiup dari arah selatan yang musim dingin, maka kita akan merasakan suhu yang lebih dingin.

Editor: Fadhila Amalia
Interest.org
FENOMENA APHELION - Fenomena Aphelion berlangsung pukul 05.27 WIB/06.27 WITA/07.27 WIT pada jarak 152.100.527 Km. Dalam hal ini, Fenomena Aphelion tidak memiliki dampak atau efek yang signifikan pada bumi. 

TRIBUNPALU.COM - Fenomena Aphelion berlangsung pukul 05.27 WIB/06.27 WITA/07.27 WIT pada jarak 152.100.527 Km.

Dalam hal ini, Fenomena Aphelion tidak memiliki dampak atau efek yang signifikan pada bumi.

"Aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB / 06.27 WITA / 07.27 WIT pada jarak 152.100.527 km. Secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi," kutipan postingan Twitter @LAPAN_RI, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Ramalan Zodiak Jumat 11 Juli 2025: Scorpio Lawan Rasa Malasmu, Sagitarius Percayai Instingmu

Ini penjelasan mengenai fenomena Aphelion?

Tentang Fenomena Aphelion

Dikutip dari edukasi.sains.lapan.go.id, Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lapan Andi Pangerang menjelaskan mengenai Aphelion.

Dalam artikel yang ditulisnya, Aphelion merupakan fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari.

Hal ini dikarenakan orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna.

Namun, berbentuk elips dengan kelonjongan sekira 1/60.

Baca juga: Ahmad Dhani Cuma Senyum Dengar Kabar Maia Estianty Pamer Barang Mewah

Disebutkan, setiap tahunnya Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang disebut Perihelion.

Fenomena ini terjadi pada bulan Januari.

Sementara itu, bumi berapa pada jarak terjauh dari Matahari, yang disebut Aphelion.

Fenomena ini terjadi setiap bulan Juli.

Baca juga: Penyebab Suhu Dingin Tanggal 6 Juli 2021 dan Fenomena Aphelion yang Terjadi

Fenomena Aphelion Tak Pengaruhi Suhu jadi Dingin

Suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini bukan disebabkan karena fenomena Aphelion.

Suhu dingin yang berlangsung hingga bulan Agustus ini merupakan hal yang biasa pada musim kemarau.

Hal ini, dikarenakan tutupan awan yang sedikit.

Sehingga, tidak ada panas dari permukaan Bumi yang diserap diserap dari cahaya Matahari serta dilepaskan pada malam hari.

Baca juga: Fenomena Aphelion Berada di Titik Terjauh dari Matahari, Simak Dampaknya untuk Bumi

Kemudian, dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan. 

Kini, posisi Matahari berada di utara, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin. 

Maka dari itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan angin bertiup tersebut berasal dari arah Australia yang mengalami musim dingin. 

Dampak yang ditimbulkan, seperti efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kondisi ini terletak di selatan khatulistiwa yang saat ini sedang terjadi.

Fenomena Aphelion Tak Pengaruhi Panas Matahari 

Masih dikutip dari edukasi.sains.lapan.go.id, posisi Bumi yang berada titik dari Matahari tidak mempengaruhi panas yang diterima Bumi.

Dikarenakan, panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi.

Baca juga: Bagikan 160 Sertifikat PTSL untuk Pemkab di Sulteng, Wamen ATR Ossy: Target 5.494 Bidang Tanah

Di mana distribusi yang paling signifikan yang mempengaruhinya disebabkan oleh pola angin. 

Adapun, saat ini angin bertiup dari arah selatan yang musim dingin, maka kita akan merasakan suhu yang lebih dingin.

Selanjutnya, diameter Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-rata, yakni sekira 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Jadi, fenomena Aphelion ini tak pengaruhi suhu dingin dan tak pengaruhi panas matahari.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved