Parigi Moutong Hari Ini

Akui Terima Dana Rp1 Miliar, Kepala Kantor OMC Tindaki Parimo: Sudah Dibelanjakan untuk Kantor

Ray menyatakan bahwa dana tersebut berasal dari bos mereka di OMC, bernama Angelina, bukan dari anggota atau member biasa.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
OMC PARIMO - Kepala Kantor OMC Tindaki, Ray Ali Sastra Wirawan, mengklarifikasi soal dana Rp1 miliar yang masuk ke akun OMC miliknya. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Kepala Kantor OMC Tindaki, Ray Ali Sastra Wirawan, mengklarifikasi soal dana Rp1 miliar yang masuk ke akun OMC miliknya.

Klarifikasi disampaikan Ray melalui video yang diunggah akun Facebook I Putu Ferry Andriawan, Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 12.00 WITA.

Ray menyatakan bahwa dana tersebut berasal dari bos mereka di OMC, bernama Angelina, bukan dari anggota atau member biasa.

“Uang dari Ibu Angelina masuk ke akun saya, lalu saya teruskan ke Ibu Sukresni, Kepala Kantor Sausu,” ujarnya dalam video.

Menurutnya, dana itu bukan untuk keperluan pribadi, melainkan digunakan membelikan perlengkapan operasional kantor.

Barang-barang seperti kulkas dan alat kebutuhan logistik dibeli dan dikirimkan ke sejumlah kantor OMC di Sulawesi Tengah.

“Barang-barang sudah didistribusikan ke semua kantor yang ada di wilayah Sulteng,” jelasnya.

Dia menyebut bahwa transaksi itu dilakukan berdasarkan permintaan langsung dari Ibu Angelina.

Angelina disebut memberikan mandat penuh kepadanya dan Sukresni untuk mengurus distribusi barang-barang tersebut.

“Belanja barang atas desakan dan perintah Ibu Angelina. Kami hanya jalankan tanggung jawab,” katanya.

Kevin juga menyebut pihaknya tidak pernah menerima bayaran untuk mengurus kebutuhan kantor tersebut.

“Kami tidak digaji untuk ini. Justru uang pribadi kami juga keluar untuk menutupi kebutuhan kantor,” ujarnya.

Ia mengatakan klarifikasi ini perlu disampaikan agar tidak ada kesalahpahaman di kalangan publik dan para member.

Ray menegaskan, dirinya dan Sukresni hanya menjalankan perintah dan ikut terdampak saat aplikasi OMC tidak bisa diakses.

Ia berharap warga yang merasa dirugikan bisa memahami posisi mereka sebagai bagian dari rantai kerja internal.

“Kami juga korban. Kami tidak menikmati uang itu. Semua untuk keperluan kantor,” tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved