OPINI

Hati-hatilah Memanfaatkan Aplikasi Investasi Digital Berbasis skema Ponzi

Inilah panggung modern tentang Skema Ponzi, yang bertransformasi dari surat-surat fisik menjadi algoritma dan influencer.

Editor: mahyuddin
HANDOVER
Perencana Keuangan Independen, Aslamuddin Lasawedy 

Michelin, sang "guru investasi" yang tadinya bak dewa penolong, tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

Platform daring yang mewah berubah menjadi halaman error yang dingin.

Riflan dan ribuan investor lainnya menyadari bahwa "keuntungan" yang mereka lihat hanyalah angka-angka digital di layar. Tanpa nilai riil di dunia nyata. 

Baca juga: Mindfulness Finansial Solusi Menjinakkan Stres Keuangan

Kisah Riflan ini adalah cerminan dari bagaimana berbahayanya Skema Ponzi di era modern ini.

Sehingga ini menjadi pelajaran berharga agar kita  tidak mudah tergiur oleh janji-janji manis yang berlebihan di Dunia Maya.

Di balik kilauan aset  yang volatil dan jargon-jargon teknologinya yang canggih.

Prinsip kehati-hatian, pun selalu menggunakan akal sehat agar tidak terdorong oleh emosi sesaat, tetaplah yang paling utama.

Jangan biarkan keinginan untuk segera kaya raya membutakan kita terhadap risiko yang tersembunyi. 

Investasi yang sesungguhnya membutuhkan riset yang cermat, pemahaman yang mendalam, dan kesadaran bahwa tidak ada jalan pintas menuju kemakmuran yang berkelanjutan.

Kegagalan untuk memahami hal ini akan terus menerus menjebak lebih banyak orang dalam jaring ilusi yang sama.

Yang pada akhirnya membuat mereka mengalami kerugian finansial dan kekecewaan yang begitu menyakitkan di tengah gemerlapnya dunia digital.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved