Parigi Moutong Hari Ini

Jumlah Siswa Minim, SDN Kuala Bugis Gagal Dapat Bantuan Meski Sudah Diusulkan

Ia menjelaskan, salah satu syarat utama agar sekolah bisa mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik adalah memiliki jumlah siswa minimal 40 orang.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
JUMLAH SISWA SDN PARIMO - Jumlah siswa yang minim membuat SD Negeri Kuala Bugis di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Bolano Lambunu, gagal memperoleh bantuan perbaikan gedung. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Jumlah siswa yang minim membuat SD Negeri Kuala Bugis di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Bolano Lambunu, gagal memperoleh bantuan perbaikan gedung.

Kepala SDN Kuala Bugis, Faturohman, mengatakan pihaknya sudah pernah mengusulkan perbaikan ke pemerintah daerah dan DPRD, namun terkendala syarat jumlah siswa.

“Sebenarnya sudah ditinjau oleh PUPR dan datanya kami unggah ke Dapodik. Tapi saat perankingan, kami kalah karena siswa kami hanya 26 orang,” kata Faturohman, Senin (21/7/2025).

Ia menjelaskan, salah satu syarat utama agar sekolah bisa mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik adalah memiliki jumlah siswa minimal 40 orang.

“Syaratnya 40 siswa. Kami jauh dari itu. Akhirnya tidak masuk prioritas walau kondisi sekolah sudah rusak parah,” ujarnya.

Baca juga: Kepala Kesbangpol Sulteng Wakili Gubernur di Temu Daerah BEM Nusantara 2025

Adapun rincian jumlah siswa saat ini terdiri dari 4 siswa di kelas I, 4 siswa di kelas II, 5 siswa di kelas III, 4 siswa di kelas IV, 5 siswa di kelas V, dan 4 siswa di kelas VI.

“Setiap kelas hanya 4 sampai 5 siswa. Tapi kami tetap jalankan proses belajar seperti biasa,” ucap Faturohman.

Ia berharap adanya pengecualian kebijakan bagi sekolah-sekolah terpencil yang mengalami keterbatasan jumlah siswa namun memiliki kebutuhan mendesak.

“Ini soal keselamatan siswa. Jumlah murid seharusnya tidak jadi penghalang ketika kondisi bangunan sudah membahayakan,” tuturnya.

Faturohman juga mengaku kecewa karena semua tuntutan administratif dari pihak dinas pendidikan telah dipenuhi, namun sekolah tetap tidak diperhatikan.

Baca juga: Kesbangpol Sulteng Tekankan Peran Mahasiswa Hadapi Disrupsi Teknologi

“Kami jalankan semua prosedur, dari unggah data sampai tinjauan. Tapi hak kami tidak didengar. Kami sedih juga,” katanya.

Padahal, menurutnya, Desa Bukit Makmur memiliki wakil rakyat yang saat ini duduk di DPRD Parigi Moutong. Namun hingga kini belum ada dukungan konkret.

“Warga tahu siapa wakilnya, tapi belum ada tanda-tanda untuk perbaikan sekolah,” pungkasnya. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved