Kunci Jawaban Latsar CPNS 2025: Mengapa Kamu Memilih Isu Isi dan Apa Urgensinya?

Kunci jawaban pelatihan dasar CPNS 2025: Mengapa kamu memilih isu isi? Apa urgensinya?

Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS
Ilustrasi - Kunci jawaban pelatihan dasar CPNS 2025: Mengapa kamu memilih isu isi? Apa urgensinya? 

TRIBUNPALU.COM - Kunci jawaban pelatihan dasar CPNS 2025: Mengapa kamu memilih isu isi? Apa urgensinya?

Menjelang ujian aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS (Latsar), banyak peserta mencari cara menjawab pertanyaan yang akan diajukan.

Artikel ini memberikan referensi satu jawaban dari pertanyaan yang sering kali muncul.

Salah satu referensi yang menarik datang dari video TikTok akun Cappucinno Addict, yang membagikan tips jawaban aman dan strategis untuk menghadapi pertanyaan tersebut.

Dalam videonya, disarankan agar peserta menjelaskan urgensi isu dengan menekankan dampak negatif jika masalah itu tidak segera diangkat. Misalnya, peserta dapat mengatakan:

"Isu ini jika tidak ditangani akan berdampak pada... (isi dengan alasan yang relevan). Oleh karena itu, saya mengangkat kegiatan ini untuk mengatasi hal tersebut..."

Jawaban tersebut menjadi lebih kuat apabila dikaitkan dengan kebutuhan unit kerja dan selaras dengan core values BERAKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Baca juga: Gubernur Sulteng: Integritas ASN Kunci Utama Cegah Korupsi

Sorot Solusi dan Relevansi dengan Tugas

Penting juga untuk menjelaskan langkah konkret atau kegiatan aktualisasi yang dirancang untuk menyelesaikan isu tersebut.

Rincian kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta memiliki pemahaman mendalam dan solusi yang terukur.

Lebih jauh lagi, pastikan isu yang diangkat memiliki kaitan langsung dengan tujuan atau permasalahan di lingkungan kerja.

Dengan demikian, isu tersebut tak sekadar bersifat personal, melainkan juga memberi kontribusi nyata pada peningkatan kinerja unit.

Gunakan Bahasa Tenang dan Penuh Keyakinan

Sebagai penutup, Cappucinno Addict menyarankan untuk menyampaikan jawaban dengan percaya diri dan ketenangan.

Hal ini akan memberi kesan bahwa peserta benar-benar memahami konteks isu dan siap menjadi bagian dari solusi.

Meski begitu, perlu diingat bahwa contoh jawaban ini bukanlah satu-satunya format.

Peserta tetap dianjurkan untuk menyesuaikan dengan isu spesifik yang mereka angkat serta kondisi unit kerja masing-masing.

Jika Anda sedang bersiap menghadapi ujian aktualisasi, tips ini bisa menjadi panduan ringkas namun efektif dalam menjawab pertanyaan penting dari penguji

Sekjen Kemnaker: ASN Jaga Fondasi Karakter sebagai Pelayan Publik Berintegritas

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Cris Kuntadi mengatakan, integritas merupakan fondasi Utama dalam pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Menurut Cris, integritas bukan hanya sekadar aturan moral, tetapi merupakan cerminan jati diri dan keteladanan di tengah masyarakat

"Setiap individu ASN memegang peran penting dalam menjaga kepercayaan publik melalui kejujuran, tanggung jawab, dan konsistensi dalam bertindak. Karena itu, integritas harus terus ditumbuhkan, dipelihara, dan diperkuat sepanjang hayat sebagai komitmen pribadi dan profesional yang tak boleh luntur oleh waktu, tekanan, ataupun perubahan,” ujar Cris saat membuka Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Gelombang I untuk Golongan III dan Golongan II Tahun 2025 secara virtual, Senin (30/6/2025).

Cris menegaskan, latsar ini bukan sekadar tahapan formal untuk menjadi ASN penuh, namun merupakan fondasi karakter sebagai pelayan publik yang unggul dan berintegritas. 

"Di sinilah saudara akan dibentuk, bukan hanya dari sisi kompetensi teknis, tetapi juga nilai-nilai dasar yang menjadi ruh pengabdian ASN, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK)," jelas Cris.

Kepada peserta latsar,  Cris mengungkapkan beberapa tantangan strategis periode 2025-2029, antara lain transformasi BLK, penerapan hubungan industrial transformative, penyusunan regulasi ketenagakerjaan, inklusivitas bagi kelompok rentan (disabilitas dan pekerja Wanita), dan penegakan hukum ketenagakerjaan dan K3 di industri.

Untuk menghadapi agenda tersebut,  Cris berpendapat sebagai ASN baru memiliki peran bukan hanya sebagai pelaksana teknis, melainkan juga sebagai agen perubahan yang menjembatani visi strategis Kementerian dengan kebutuhan nyata masyarakat.

"Di tengah transformasi birokrasi dan disrupsi pasar kerja, keterampilan teknis saja tidak cukup. Kemampuan berkolaborasi lintas sektor, berpikir inovatif, serta beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci utama dalam menjalankan tugas di era digital ini," katanya.

Terakhir, Cris meyakini melalui Latsar ini, CPNS akan dipersiapkan menjadi ASN yang tak hanya paham tugas dan fungsinya, tetapi juga memiliki etos kerja dan integritas yang tinggi.  

"Jadikan momen ini sebagai titik awal perjalanan pengabdian yang penuh makna bagi bangsa dan negara,” tutupnya. 

(TribunLombok.com/Irsan Y)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved