Layanan Skrining HPV di Sulteng
Reny A Lamadjido Ungkap Bahagia Layanan Skrining HPV-DNA Diresmikan di Sulteng
Peresmian Lab BSL-2 merupakan sejarah baru, menandai pertama kalinya fasilitas ini tersedia di UPT Labkes dinas kesehatan.
Penulis: Supriyanto | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok
TRIBUNPALU.COM, PALU - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido meluapkan rasa bahagia setelah melihat UPT Laboratorium Kesehatan (Labkes) tidak lagi dalam kondisi ‘mati suri’.
Wagub Sulteng optimis Labkes dapat membangun fondasi kesehatan yang kuat di Sulteng seiring Peresmian Bangunan Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2).
Dan pemeriksaan kesehatan bagi ASN dan Pemeriksaan HPV-DNA.
Serta Penandatanganan MoU Labkes dan BPJS Kesehatan di UPT Labkes, Rabu (23/7).
Baca juga: Penurunan Stunting Sulteng Baru 1 Persen, Pemprov Siapkan Langkah Lanjutan
Peresmian Lab BSL-2 merupakan sejarah baru, menandai pertama kalinya fasilitas ini tersedia di UPT Labkes dinas kesehatan.
Wagub berharap fasilitas unggulan ini makin memperluas cakupan pendeteksian berbagai penyakit termasuk kanker serviks lewat pemeriksaan HPV-DNA.
Program akan menyasar perempuan mulai usia remaja hingga produktif sebagai langkah pencegahan terhadap infeksi HPV.
“Mari kita sama-sama memeriksakan diri ke labkes,” kata Reny A Lamadjido.
Reny mengatakan bahwa layanan mobil laboratorium keliling milik labkes, akan mengunjungi tiap OPD sesuai jadwal untuk melakukan skrining kesehatan gratis kepada ASN.
Ia mengimbau ASN jangan takut untuk mengecek kondisi kesehatan mereka karena prinsip ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’.
Hal itu mesti diterapkan untuk meningkatkan kesadaran ASN dalam menjaga kesehatan diri.
“Kami jadwalkan kunjungan ke kantor-kantor jadi jangan lari lagi,” ujarnya.
Baca juga: Cegah Korupsi, Sekprov Sulteng Instruksikan OPD Segera Nilai Kinerja Penyedia
Reny A Lamadjido berpesan ke para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas, dan Direktur Rumah Sakit Daerah yang hadir untuk mendorong para dokter umum maupun spesialis di wilayah masing-masing agar mendaftarkan diri dalam program Dokter Spesialis 1 (Sp-1) dan Dokter Spesialis 2 (Sp-2).
Langkah ini dinilainya krusial guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tersedianya SDM medis yang kompeten.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.