GEMPA POSO 2025

Gempa Masih Terasa, Kades Tokilo Poso Imbau Warga Tak Panik Berlebihan

Desa Tokilo menjadi salah satu desa terdampak dengan jumlah pengungsi terbanyak di Kecamatan Pamona Tenggara beberapa waktu lalu. 

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
GEMPA LANDA POSO - Warga Kecamatan Pamona Tenggara, Poso, mendirikan tenda di depan rumah, Senin (28/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, POSO – Kepala Desa Tokilo, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Hertian, mengimbau warga agar tidak panik menghadapi gempa susulan yang masih terasa hingga Senin (28/7/2025) sore.

Ia meminta warga tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah desa agar tidak berpencar saat mengungsi.

“Masih ada dua titik warga di atas yang belum bergabung di lokasi pengungsian utama,” ujar Hertian kepada TribunPalu.com.

Baca juga: Atasi Banjir di Desa Huhak Banggai, Pemprov Sulteng Bangun Bronjong dan Tanggul

Menurutnya, sebagian warga memilih mendirikan tenda sendiri di halaman rumah karena khawatir meninggalkan barang berharga.

Pemerintah desa telah menyiapkan tenda pengungsian di lapangan sebagai tempat berkumpul yang lebih aman.

“Saya terus sosialisasikan agar mereka mau berkumpul di satu tempat saja demi keselamatan bersama,” ucap Hertian.

Hertian juga menyebut guncangan gempa masih terus terasa, bahkan hingga sore hari.

“Masih goyang terus, kami juga ikut merasakannya. Tapi jangan terlalu panik,” katanya.

Baca juga: Asiafi Sulteng Sabet Emas dan Perunggu di Fornas VIII NTB, Siap Jadi Tuan Rumah Fornas 2027

Desa Tokilo menjadi salah satu desa terdampak dengan jumlah pengungsi terbanyak di Kecamatan Pamona Tenggara beberapa waktu lalu. 

Dari total 596 jiwa warga, sebanyak 167 jiwa kini mengungsi di tenda yang dibangun di halaman rumah dan lapangan desa.

Meski begitu, warga mulai kembali beraktivitas seperti biasa pada pagi dan siang hari.

Aktivitas berkebun dan bertani sudah berjalan normal, tetapi malam hari mereka kembali ke tenda.

"Siang mereka ke kebun, malam tetap tidur di tenda, karena masih takut,” terangnya. 

Mijan menyebut sekitar 30 kepala keluarga di sekitar rumahnya masih tidur di luar rumah karena trauma.

Baca juga: Takut Ada Gempa Susulan, Warga Poso Sulteng Pilih Tidur di Tenda

Hertian berharap situasi segera membaik dan warga bisa kembali hidup tenang.

"Semoga kita baik-baik di sini," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved