Kwik Kian Gie Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun, Ini Profil Sang Ekonom Senior

Mantan Menteri Koodinator Bidang Ekonomi, keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) itu meninggal dunia pada usia 90 tahun.

Editor: Imam Saputro
Warta Kota/henry lopulalan
KWIK KIAN GIE - Ekonom sekaligus mantan Menteri Ekuin Kwik Kian Gie bersaksi dalam kasus dugaan korupsi penyelamatan Bank Century dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/5/2014). 

Selanjutnya, Kwik Kian Gie mendirikan sekolah MBA pertama di Indonesia pada 1982 bersama dengan Prof. Panglaykim yang diberi nama Institut Manejemen Prasetya Mulya. 

Upayanya mencerdaskan anak bangsa berlanjut pada 1987, bersama-sama dengan Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis dan Infomatika Indonesia (IBII) yang kini berganti nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).

Kemudian, sejak tahun 1968 sampai saat ini, Kwik Kian Gie tercatat menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti.

Baca juga: Ketua IOF Ungkap Potensi Wisata Khatulistiwa di Siweli Donggala

Riwayat Pekerjaan:

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas 

Riwayat Pendidikan:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 

Tulis banyak buku

Semasa hidupnya, Kwik Kian Gie setidaknya pernah menulis lima judul buku yang secara kritis menyoroti dunia kekuasaan, politik dan ekonomi Indonesia.

Setidaknya ada empat judul buku yang pernah dia tulis yang mencerminkan pemikiran kritis Kwik Kian Gie tentang kondisi ekonomi, sosial dan politik Indonesia.

Pemikiran-pemikiran Kwik dalam buku-bukunya secara tajam mengkritik kebijakan buruk Pemerintah. 

Kelima buku tersebut masing-masing berjudul:

1. Analisis Ekonomi Politik Indonesia yang diterbitkan Gramedia tahun 1995 setebal 520 halaman 

2. Gonjang Ganjing Ekonomi Indonesia, Badai Belum Akan Segera Berlalu, diterbitkan Gramedia tahun 1998 setebal 579 halaman

3. Kebijakan Ekonomi Politik dan Hilangnya Nalar yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas pada 2006 setebal 210 halaman.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved