Parigi Moutong Hari Ini

Bupati Erwin Burase dan Istri Resmi Jadi Ayah-Bunda Genre, Siap Cetak Generasi Berkualitas

Bupati Parigi Moutong (Parimo), Erwin Burase, bersama istri Hestiwanti resmi dilantik sebagai Ayah dan Bunda Genre oleh Kementerian BKKBN

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Lisna Ali
FAAIZ / TRIBUNPALU.COM
AYAH DAN IBU GENRE - dr. Zahmir Setiawan selaku Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB, Kementerian BKKBN Republik Indonesia melantik Bupati Parimo, Erwin Burase bersama istri sebagai Ayah Bunda Genre, Rabu (30/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Bupati Parigi Moutong (Parimo), Erwin Burase, bersama istri Hestiwanti resmi dilantik sebagai Ayah dan Bunda Genre oleh Kementerian BKKBN, Rabu (30/7/2025).

Pelantikan berlangsung di Auditorium Kantor Bupati, oleh dr. Zahmir Setiawan selaku Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB, Kementerian BKKBN Republik Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional ke-32 tingkat Sulawesi Tengah di Kabupaten Parigi Moutong.

Zahmir menjelaskan, Ayah dan Bunda Genre memiliki peran strategis dalam pembinaan remaja menuju generasi sehat dan berkualitas.

“Mereka membantu remaja menjadi calon orang tua yang cerdas dan bertanggung jawab,” ujar Zahmir saat melantik.

Ia menyebutkan, masa remaja merupakan fase penting dalam membentuk keluarga sehat dan mencegah pernikahan dini.

Menurutnya, edukasi sejak remaja mampu mendorong penurunan stunting dan menciptakan keluarga berkualitas di masa depan.

Baca juga: JKN BPJS Kesehatan, Tali Penolong ODGJ di Griya PMI Solo Rawat Jiwa dan Raga dengan Pelayanan Setara

Zahmir menekankan pentingnya perhatian terhadap seribu hari pertama kehidupan anak dalam pencegahan stunting.

“Seribu hari pertama menentukan masa depan tumbuh kembang anak,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak balita di rumah.

Perilaku hidup bersih dan sehat di keluarga juga harus terus dibiasakan dan diajarkan sejak dini.

Zahmir mengajak remaja dan keluarga memahami serta menghindari risiko empat terlalu dalam kehamilan.

Empat terlalu adalah kehamilan yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu dekat jarak antar kehamilan.

Ia menegaskan, risiko empat terlalu dapat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi jika tidak dicegah sejak dini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved