Sigi Hari Ini

DPRD Sigi Soroti Pelayanan RSUD Tora Belo: RDP Digelar Cari Solusi, Bukan Salahkan

Dalam RDP tersebut, Dinie menyoroti Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan RSUD Tora Belo, khususnya pasien rawat inap. 

|
Handover
Dalam RDP tersebut, Dinie menyoroti Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan RSUD Tora Belo, khususnya pasien rawat inap.  

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, SIGI – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Sigi, Dinie Dewi Marianty, menegaskan Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan fraksi DPRD Sigi yang digelar Senin (11/8/2025) bertujuan mencari solusi, bukan ajang saling menyalahkan.

“RDP ini kita gelar bukan untuk saling menyalahkan, tetapi mencari solusi bersama demi pelayanan kesehatan masyarakat Sigi yang lebih baik ke depan,” ujar Dinie Dewi Marianty.

Ia mengingatkan seluruh tenaga kesehatan, baik ASN maupun non-ASN, bahwa pelayanan kesehatan adalah hak dasar warga negara sebagaimana diamanatkan UUD 1945.

Menjelang peringatan HUT ke-80 RI, Dinie berharap masyarakat Sigi dapat merasakan “kemerdekaan” di bidang kesehatan.

Dalam RDP tersebut, Dinie Dewi Marianty menyoroti Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan RSUD Tora Belo, khususnya pasien rawat inap. 

Ia meminta penjelasan rinci terkait penerapan SOP menyusul isu penolakan pasien yang viral.

Dinie menceritakan pengalamannya menemukan pasien lansia turun sendiri dari ambulans sambil memegang infus tanpa bantuan tenaga medis. 

Ia juga mengkritik pencahayaan ruang rawat yang redup, AC yang tidak berfungsi optimal, serta jendela yang dibiarkan terbuka hingga nyamuk masuk.

“RSUD Tora Belo adalah rumah sakit kebanggaan masyarakat Sigi. Tolong perhatikan fasilitas, kenyamanan, dan pelayanan pasien. Ini soal rasa kemanusiaan,” tegasnya.

Selain itu, Dinie Dewi Marianty menyoroti keterbatasan alat pemeriksaan yang membuat pasien dirujuk ke laboratorium luar.

Ia juga mengkritik praktik meminta pasien membeli obat di luar rumah sakit.

“Kalau pasien tidak punya uang dan hanya diinfus tanpa obat, bagaimana bisa sembuh? Saya minta penjelasan pihak rumah sakit dan BPJS,” kata Dinie.

Dinie turut menyoroti kondisi ambulans di Kecamatan Nokilalaki yang rusak.

Bahkan, ada kasus bensin dan tabung oksigen tidak tersedia saat hendak merujuk pasien.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved