Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALU.COM, PALU – Anjelina, mahasiswi asal Desa Bambarimi, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, tak pernah menyerah untuk menggapai pendidikan tinggi meski terkendala biaya.
Putri kedua dari empat bersaudara ini berasal dari keluarga sederhana.
Ayahnya bekerja sebagai petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
"Saya berpikir bagaimana caranya bisa kuliah tapi tidak membebani orang tua saya, karena orang tua saya petani," kata Anjelina saat ditemui TribunPalu.com, Kamis (7/8/2025).
Anjelina sempat mencoba mendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebagai harapan bisa kuliah tanpa memberatkan keluarga.
Namun, usahanya kandas.
Baca juga: Pemkab Banggai: Konser di Luwuk Bukan Pakai APBD, Tapi Sponsor
"Saya sebelum mendaftar Beasiswa Kalla sudah coba daftar KIP, tapi tidak lolos," ujarnya.
Tak putus asa, ia mencari informasi beasiswa lewat internet.
Dari hasil pencarian itulah ia menemukan informasi tentang Beasiswa Kalla.
"Saya dapat info dari Google waktu cari-cari beasiswa mau kuliah," ucapnya.
Anjelina kemudian mendaftar dan dinyatakan lolos sebagai penerima Beasiswa Kalla sejak 2022, tepat saat ia masuk kuliah di Universitas Tadulako (Untad) Palu.
Saat ini, ia sedang menempuh semester 6 di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Untad.
Biaya kuliah sebesar Rp3 juta per semester kini tak lagi menjadi beban, karena telah ditanggung oleh beasiswa.
Anjelina tinggal bersama tantenya di Kecamatan Palu Timur.