PT Vale

Hari ke-10 Pasca Kebocoran Pipa Minyak, PT Vale Sambangi Warga dan Buka Posko Tambahan

Sepuluh hari setelah insiden kebocoran pipa minyak pada Sabtu, 23 Agustus 2025, PT Vale Indonesia Tbk masih melanjutkan

Editor: Lisna Ali
handover
Sepuluh hari setelah insiden kebocoran pipa minyak pada Sabtu, 23 Agustus 2025, PT Vale Indonesia Tbk masih melanjutkan upaya pemulihan di enam desa terdampak. 

TRIBUNPALU.COM - Sepuluh hari setelah insiden kebocoran pipa minyak pada Sabtu, 23 Agustus 2025, PT Vale Indonesia Tbk masih melanjutkan upaya pemulihan di enam desa terdampak.

Perusahaan memastikan setiap keluhan masyarakat di Desa Lioka, Langkea Raya, Baruga, Matompi, Timampu, dan Wawondula, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan ditangani secara transparan dan adil.

Sebagai wujud komitmennya, PT Vale telah membentuk tim untuk melakukan pendataan dan asesmen langsung di lapangan.

Perusahaan juga menggandeng tokoh masyarakat setempat untuk mempermudah proses pendataan awal dan memastikan seluruh aduan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti.

Baca juga: Kasus Asusila Anak Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Dituntut 12 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar

“Kami peduli terhadap apa yang dirasakan masyarakat di situasi yang sulit ini. Tentunya kami berusaha hadir lebih dekat, untuk memberikan ketenangan dan rasa aman. Besar harapan kami, kejadian ini segera berlalu dan kita lewati bersama-sama,” ungkap Head of External Relation PT Vale, Endra Kusuma.

Di tengah upaya tersebut, PT Vale mendapati salah seorang warga Desa Lioka mengeluhkan kondisi kesehatan, sesak napas dan batuk-batuk, yang dugaannya dipicu aroma menyengat dari aliran minyak di sungai yang berlokasi sekitar 15 meter dari rumahnya.

Mendengar aduan tersebut, PT Vale telah mengerahkan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan kepada Ibu Teki, di Desa Lioka, yang jarak rumahnya sekitar lima kilometer dari Posko Pengaduan dan Informasi kebocoran pipa minya, yang terpusat di Kantor Camat Towuti.

Perempuan berusia 71 tahun itu mendapatkan perawatan dan obat-obatan sesuai dengan kondisi kesehatannya yang akan dipantau secara reguler oleh PT Vale.

“Saya bersyukur sekali, terima kasih sekali, keberadaan kami jauh, dengan keadaan ini sehingga kurang terawat, tapi ini sesuatu yang luar biasa, ternyata ada penanganan dari PT Vale yang cepat. Saya percaya bahwa dengan ada penanganan ini, penanggulangan masalah bisa selesai,” ungkap Masikua, suami Teki.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Selasa 2 September 2025, Emas Antam Naik Signifikan, Tembus Rp2 Juta Per Gram

Selain di Desa Lioka, PT Vale juga menerima aduan dari salah seorang warga Desa Timampu, Arsal yang langsung ditindaklanjuti melalui penanganan dan pemberian obat serta tetap dipantau secara berkala untuk memastikan kondisi segera pulih.

Setelah mendapatkan informasi, tim mendatangi langsung warga dan hadir di tengah-tengah mereka untuk mendengar dan melihat dampak yang dialami, PT Vale juga memastikan untuk dapat membantu masyarakat dalam keadaan ini melalui Posko Pengaduan dan Informasi yang terpusat di Kantor Camat, buka setiap hari pukul 07.00 - 18.00 serta Hotline yang aktif selama 24 jam.

Selanjutnya, PT Vale juga akan membuka tambahan Posko Pengaduan dan Informasi di Desa Timampu untuk memudahkan masyarakat menyampaikan aduan dan keluhan.

Posko tersebut nantinya melibatkan pemuda desa untuk mencatat dan mengumpulkan aduan masyarakat yang selanjutnya diverifikasi dan ditindaklanjuti oleh PT Vale

Hingga saat ini, ada 135 aduan yang telah diterima oleh PT Vale, baik yang disampaikan langsung di Posko Pengaduan & Informasi, melalui Hotline, maupun berdasarkan asesmen tim yang bertugas di lapangan.

Dari total aduan yang masuk, 66 diantaranya telah diselesaikan, 58 sedang dalam tahap penanganan, serta 11 lainnya sedang proses verifikasi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved