Bursa Calon Menko Polkam Menguat, Pengamat Sebut Nama Mahfud MD dan Yusril Ihza Mahendra

Di tengah kekosongan kursi Menko Polkam, spekulasi mengenai pengganti definitif mulai beredar. Dua sosok non-militer yang layak dipertimbangkan

Editor: Lisna Ali
Kolase Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha/KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Dua sosok yang layak mengisi kursi Menko Polkam secara definitif. Nama yang menguat adalah Mahfud MD dan Yusril Ihza Mahendra. 

TRIBUNPALU.COM - Kursi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) kini masih kosong.

Setelah Budi Gunawan dicopot dari jabatannya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin ditunjuk sebagai Menko Polkam Ad Interim untuk sementara waktu.

Penunjukan sementara ini berlaku sejak Selasa, (9/9/2025) hingga beberapa waktu ke depan,

Sjafrie Sjamsoeddin, yang kini rangkap jabatan, telah memulai tugas pertamanya. 

“Hari ini, saya sebagai Menko Polkam Ad Interim memberikan pengarahan kepada Pejabat Utama dan Staf Ahli di Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan,” kata Sjafrie Sjamsoeddin, dalam sebuah pernyataan di Gedung Kemenko Polkam, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Dalam pernyataannya, Sjafrie Sjamsoeddin secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Budi Gunawan.

Ia mengapresiasi kerja keras Budi Gunawan yang telah bekerja dengan baik selama menjabat sebagai Menko Polkam.

"Saya juga berterima kasih kepada seluruh jajaran staf khusus di Kemenko Polkam yang sudah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran untuk membantu Menko Polkam yang telah selesai menjalankan tugasnya," sambungnya.

Baca juga: Zhenshi Group Kucurkan Rp 164 Miliar, Rampungkan Proyek Bandara Maleo dan Jalan Trans di Morowali

Mahfud MD dan Yusril Ihza Mahendra Jadi Calon Kuat

Di tengah kekosongan kursi Menko Polkam, spekulasi mengenai pengganti definitif mulai beredar.

Pengamat politik pun angkat bicara.

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai ada dua sosok non-militer yang layak dipertimbangkan untuk mengisi jabatan ini.

Mereka adalah Mahfud MD dan Yusril Ihza Mahendra.

Fernando menganggap kinerja Mahfud MD saat masih menjabat sebagai Menko Polhukam di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bukti kuat. Mahfud, yang berlatar belakang sipil, terbukti mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

"Saya kira bukan hanya tentara yang menjadi background beliau untuk bisa diangkat menjadi Menko Polkam," katanya dalam program On Focus yang tayang di YouTube Tribunnews, dikutip pada Selasa (9/9/2025).

Ia juga menambahkan bahwa sosok sipil seperti Mahfud memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas tersebut.

Hal ini terbukti dari rekam jejaknya.

"Pak Mahfud MD pada pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua, ternyata walaupun beliau sipil, tapi bisa menjalankan tugasnya sebagai Menkopolhukam," katanya dalam program On Focus yang tayang di YouTube Tribunnews, dikutip pada Selasa (9/9/2025).

Selain Mahfud MD, Fernando juga mempertimbangkan nama Yusril Ihza Mahendra.

Yusril saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia di Kabinet Merah Putih.

Menurut Fernando, Yusril memiliki kecakapan di bidang politik dan keamanan meskipun keahlian utamanya adalah di bidang hukum tata negara.

"Meski beliau memang ahli secara tata negara, tetapi kan beliau memiliki kemampuan untuk lebih leluasa dalam bisa memahami dan menganalisa segala sesuatu untuk bisa dijalankan dan dimanfaatkan secara informasi untuk kepentingan pemerintahan Pak Prabowo ke depannya," jelas Fernando.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Wita Ponda Dampingi Panen Perdana Jagung di Morowali

Mahfud Komentari Pencopotan Budi Gunawan, Ngaku Lebih Suka Menko Polkam dari Sipil

Di sisi lain, Mahfud pun turut mengomentari pencopotan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam.

Dia mengatakan lebih suka sosok yang mengisi posisi tersebut yakni dari latar belakang sipil.

“Kalaupun tidak sipil murni, ya pensiunan TNI, Polri, dan sebagainya. Tidak apa-apa juga karena pada dasarnya mereka sudah sipil kalau sudah pensiunan,” ujar Mahfud dikutip dari Metro TV.

Selain itu, sosok pengganti Budi Gunawan juga memiliki sikap yang tidak terlalu agresif dalam membuat kebijakan. 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menganggap orang yang duduk sebagai Menko Polkam harus bisa meyakinkan Prabowo dalam tiap usulannya.

Menurutnya segala syarat yang disampaikannya tersebut harusnya adalah orang yang dekat dengan Prabowo.

Jika tidak, maka Prabowo tidak mungkin mengetahui kemampuan dari sosok pengganti Budi Gunawan tersebut.

“Kita tunggu aja Pak Presiden nanti menentukan apa yang dilakukan untuk kementerian ini,” ucap Mahfud, seperti dilansir Tribunsorong.com di artikel berjudul Siapa Pengganti Budi Gunawan Jabat Menko Polkam? Peluang Mahfud MD dan Yusril Iza Mahendra.

Reaksi Mahfud MD

Mahfud MD ikut memberikan analisanya terkait pencoptan Budi Gunawan dari jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Mahfud MD pun mengaku kaget dengan pencopotan mantan intelijen negara tersebut.

"Kalau dari sudut politik agak kaget juga ya saya," katanya dalam Podcast Terus Terang di kanal Mahfud MD Official melansir dari Wartakotalive.com, selasa (9/9/2025).

Mahfud tidak mengetahui secara pasti pertimbangan Prabowo mengganti Budi Gunawan.

Namun dia menilai penggantian Budi Gunawan sebagai Menkopolkam kemungkinan besar tidak berkaitan dengan aksi demonstrasi berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu. 

Sebab kata Mahfud, alasan tersebut terlalu sederhana apabila pria yang disapa BG itu dicopot karena terkait unjuk rasa.

Terlebih latar belakang BG sebagai intelijen negara yang pastinya bisa beroperasi senyap.

"Saya tidak tahu alasannya, tapi saya kira terlalu sederhana kalau itu alasannya," tuturnya.

Karena menurut Mahfud, seorang pemimpin tidak harus selalu tampil dan bisa berkoordinasi dalam senyap. 

Terlebih, latar belakang Budi Gunawan adalah intelijen yang biasa bergerak dalam senyap. 

Maka dari itu Mahfud MD memandang ada pertimbangan lain dari Prabowo Subianto untuk mengganti Budi Gunawan

“Dia meyakini ada pertimbangan lain di balik pergantian Budi Gunawan yang lebih mengarah pada pertimbangan politis. 

"Saya kira pertimbangan politis lain," katanya.(*)

Artikel telah tayang di TribunMedan.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved