Kursi Menko Polhukam Masih Kosong: Mahfud MD Menguat, 7 Nama Disebut-sebut, Siapa Saja?

Bursa kursi Menko Polhukam masih terus jadi pembahasan, nama Mahfud MD menguat, selain itu ada 7 nama lain yang juga disebut-sebut, siapa saja?

Editor: Imam Saputro
Twitter/mohmahfudmd
Mahfud MD. Bursa kursi Menko Polhukam masih terus jadi pembahasan, nama Mahfud MD menguat, selain itu ada 7 nama lain yang juga disebut-sebut, siapa saja? 

TRIBUNPALU.COM – Bursa kursi Menko Polhukam masih terus jadi pembahasan, nama Mahfud MD menguat, selain itu ada 7 nama lain yang juga disebut-sebut, siapa saja?

Kursi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto masih belum terisi sejak pencopotan Budi Gunawan pada Senin, 8 September 2025.

Untuk sementara, jabatan tersebut diisi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim.

Di tengah kekosongan itu, spekulasi publik dan media sosial mulai mengarah pada sejumlah nama.

Salah satu yang disebut masuk radar Istana adalah Mahfud MD, pakar hukum tata negara dan eks cawapres 2024.

Unggahan di media sosial menyebut “sosok cawapres 2024” akan bergabung ke kabinet Prabowo.

Banyak yang mengasumsikan sosok tersebut adalah Mahfud.

Namun, belum ada pernyataan resmi dari Istana.

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aris Marsudiyanto, menanggapi isu tersebut dengan hati-hati.

“Kabinet kan hak prerogatif Pak Presiden ya, saya nggak bisa menyampaikan,” kata Aris kepada wartawan di Istana  Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Aris mengaku turut diajak bicara oleh Prabowo mengenai calon Menko Polkam, namun tetap menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Presiden.

“Oh iya (diajak bicara oleh Prabowo). Oh itu nanti Pak Presidenlah,” ujarnya.

Ia memastikan bahwa Prabowo akan memilih sosok terbaik tanpa memandang latar belakang.

“Beliau akan mencari putra terbaik bangsa tanpa pandang bulu, dari suku apa pun, dari mana asalnya,” kata Aris.

Siapa Saja Kandidatnya? Ini 7 Tokoh yang Ramai Dibahas Publik

Selain Mahfud MD, sebelumnya ada tujuh nama lain disebut-sebut dalam spekulasi publik dan pemberitaan sebagai kandidat potensial Menko Polkam pengganti Budi Gunawan. 

Berikut profil singkat mereka:

1. Sjafrie Sjamsoeddin

  • Menhan (2024–sekarang)
  • Menko Polkam ad interim (8 September 2025–sekarang)

Mantan jenderal TNI yang pernah menjabat Wakil Menhan dan Pangdam Jaya. Saat ini menjabat Menko Polkam sementara menggantikan Budi Gunawan.

2. Hadi Tjahjanto

  • Panglima TNI (2017–2021)
  • Menteri ATR/BPN (2022–2024) Figur militer yang bertransisi ke ranah sipil.

Pernah menjabat Menko Polhukam di era Presiden Jokowi dalam kapasitas koordinatif.

3. Tito Karnavian

  • Kapolri (2016–2019)
  • Menteri Dalam Negeri (2019–sekarang)

Berpengalaman dalam penanganan keamanan dalam negeri dan koordinasi lintas instansi. Masih aktif menjabat di kabinet.

4. Dudung Abdurachman

  • Pangdam Jaya (2020–2021)
  • KSAD (2021–sekarang)

Tokoh militer aktif yang dikenal vokal dalam isu keamanan nasional. Namanya muncul dalam spekulasi karena latar belakang militer dan kedekatan dengan isu strategis.

5. Andika Perkasa

  • Panglima TNI (2021–2022)

Dikenal sebagai figur reformis dalam tubuh militer. Pernah disebut dalam spekulasi kabinet sebelumnya karena pendekatan modern dan komunikasi publik yang kuat.

6. Gatot Nurmantyo

  • Panglima TNI (2015–2017)

Dikenal tegas, independen dari partai politik, dan memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo. Dinilai memiliki chemistry kuat dan jaringan luas dengan tokoh sipil serta agama. Namanya mencuat dalam spekulasi publik sebagai kandidat alternatif non-kabinet.

7. Djamari Chaniago

  • Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan

Tokoh sipil berlatar teknokratik yang disebut dalam beberapa unggahan media sebagai alternatif non-militer. Belum pernah menjabat posisi menteri, namun dikenal di lingkaran hukum dan pemerintahan.

Meski nama-nama tersebut ramai dibahas, belum ada konfirmasi resmi dari Istana. Menurut Aris, pengumuman akan disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) setelah pelantikan dilakukan.

“Nanti setelah diputuskan biar disampaikan Mensesneg,” kata Aris.

Mengapa Kursi Menko Polkam Masih Kosong?

Kekosongan jabatan Menko Polkam terjadi dalam reshuffle kabinet pada 8 September 2025, yang mencopot lima menteri: Menko Polkam, Menteri Keuangan, Menpora, Menteri Koperasi, dan Menteri P2MI. Dari lima posisi tersebut, dua masih belum memiliki pengganti definitif: Menko Polkam dan Menpora.

Untuk sementara, jabatan Menko Polkam diisi oleh Sjafrie Sjamsoeddin sebagai pejabat ad interim.

Presiden Prabowo disebut akan mengumumkan nama-nama menteri baru dalam pelantikan gelombang kedua yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 17 September 2025.

Nama Mahfud MD Menguat

 Isu perombakan Kabinet Merah Putih dikabarkan kembali terjadi pagi ini, Rabu (17/9/2025).

Perombakan ini santer terdengar sebagai upaya untuk mengisi kekosongan dua kursi menteri yang strategis, Serta melantik dua wakil menteri yang juga masih belum terisi.

Salah satu posisi yang menjadi sorotan utama adalah kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolkam).

Untuk diketahui, jabatan Menkopolkam ini telah kosong setelah pejabat sebelumnya dicopot pada perombakan kabinet yang terjadi pada 8 September 2025 lalu.

Untuk sementara, posisi tersebut diisi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang ditunjuk sebagai Menko Polkam ad interim atau sementara.

Sjafrie Sjamsoeddin ditunjuk oleh Presiden Prabowo untuk memastikan roda pemerintahan di sektor politik, hukum, dan keamanan tetap berjalan.

Namun, yang paling mengejutkan adalah munculnya nama Mahfud MD sebagai kandidat kuat untuk mengisi kursi Menkopolkam.

Mahfud MD bukanlah nama baru di posisi ini.

Ia pernah menjabat sebagai Menkopolhukam dari tahun 2019 hingga 2024 di era Presiden Joko Widodo.

Mahfud menjadi tokoh sipil pertama yang memegang jabatan penting tersebut.

Riwayatnya juga mencakup posisi sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi dan anggota DPR.

Isu masuknya Mahfud MD ke Kabinet Prabowo menjadi menarik karena ia merupakan mantan calon wakil presiden yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Ia adalah lawan politik dari pasangan Prabowo-Gibran.

Selain kursi Menko Polkam, satu kursi menteri lainnya yang juga masih kosong adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Posisi ini juga menunggu sosok yang tepat untuk mengisinya dalam perombakan kabinet kali ini.

Tak hanya menteri, perombakan ini juga dikabarkan akan melantik dua wakil menteri.

Dua posisi yang akan diisi adalah Wakil Menteri Koperasi dan Wakil Menteri Tenaga Kerja.

Posisi Wakil Menteri Koperasi menjadi kosong setelah pejabat sebelumnya, Ferry Juliantono, dilantik menjadi menteri.

Sementara itu, posisi Wakil Menteri Tenaga Kerja juga kosong setelah pejabat sebelumnya, Immanuel Ebenezer (Noel), menjadi tersangka kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi kabar ini, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto, yang merupakan anak buah langsung dari Presiden Prabowo Subianto, angkat bicara.

Namun, Aris memilih untuk menjawab dengan hati-hati.

Ia mengaku tidak memiliki informasi yang detail terkait jadwal pasti dan siapa saja nama-nama yang akan dilantik.

"Saya tidak tahu persis ya," ujar Aris di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9/2025), sebagaimana dikutip dari Tribunnews.

Menurut Aris, informasi resmi akan disampaikan oleh pejabat yang lebih berwenang.

"Nanti setelah diputuskan biar disampaikan Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) Prasetyo Hadi," lanjutnya.

Aris juga menambahkan bahwa penentuan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.

"Kabinet kan hak prerogatif pak presiden ya. Saya gak bisa menyampaikan," katanya.

Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo akan memilih putra-putri terbaik bangsa tanpa memandang latar belakang.

"Beliau akan mencari putra terbaik bangsa tanpa pandang bulu, dari suku apapun, darimana asalnya," pungkas Aris.

Sosok Mahfud MD

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai Mahfud MD menjadi sosok yang bisa dipertimbangkan untuk menggantikan Budi Gunawan.

Fernando menganggap hal tersebut berkaca dari kinerja Mahfud MD saat masih menjabat sebagai Menko Polhukam di era kepemimpinan periode kedua dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, Prabowo tidak perlu terlalu mempertimbangkan sosok yang menjabat sebagai Menko Polkam adalah orang yang memiliki latar belakang militer.

"Saya kira hanya bukan tentara yang menjadi background beliau untuk bisa diangkat menjadi Menkopolkam. Misalnya, kita kalau belajar, Pak Mahfud MD pada pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua, ternyata walaupun beliau sipil, tapi bisa menjalankan tugasnya sebagai Menkopolkam," katanya dalam program On Focus yang tayang di YouTube Tribunnews, dikutip pada Selasa (9/9/2025).

Tak cuma Mahfud, Fernando menilai sosok seperti Yusril Ihza Mahendra juga bisa dipertimbangkan untuk mengisi kursi Menko Polkam.

Menurutnya, Yusril memiliki kecakapan di bidang politik dan keamanan meski berlatar belakang sebagai ahli hukum tata negara.

Yusril saat ini turut masuk dalam Kabinet Merah Putih sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia.

"Selain Prof Mahfud kan bisa saja, nama-nama lain seperti Prof Yusril.

Meski beliau memang ahli secara tata negara tetapi kan beliau memiliki kemampuan untuk lebih leluasa dalam bisa memahami dan menganalisa segala sesuatu untuk bisa dijalankan dan dimanfaatkan secara informasi untuk kepentingan pemerintahan Pak Prabowo ke depannya," katanya.

Mahfud Komentari Pencopotan Budi Gunawan, Ngaku Lebih Suka Menko Polkam dari Sipil

Komentar Mahfud MD soal pencopotan Budi Gunawan

Di sisi lain, Mahfud pun turut mengomentari pencopotan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam.

Dia mengatakan lebih suka sosok yang mengisi posisi tersebut yakni dari latar belakang sipil.

“Kalaupun tidak sipil murni, ya pensiunan TNI, Polri, dan sebagainya. Tidak apa-apa juga karena pada dasarnya mereka sudah sipil kalau sudah pensiunan,” ujar Mahfud dikutip dari Metro TV.

Selain itu, sosok pengganti Budi Gunawan juga memiliki sikap yang tidak terlalu agresif dalam membuat kebijakan. 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menganggap orang yang duduk sebagai Menko Polkam harus bisa meyakinkan Prabowo dalam tiap usulannya.

Menurutnya segala syarat yang disampaikannya tersebut harusnya adalah orang yang dekat dengan Prabowo.

Jika tidak, maka Prabowo tidak mungkin mengetahui kemampuan dari sosok pengganti Budi Gunawan tersebut.

“Kita tunggu aja Pak Presiden nanti menentukan apa yang dilakukan untuk kementerian ini,” ucap Mahfud.(*)

Artikel telah tayang di Tribunnews /TribunMedan.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved