Mahfud MD Ngaku Ditawari Kursi Menko Polkam Sebelum Pelantikan, Tolak karena Etika Politik

Mahfud MD mengungkapkan saat itu dirinya tidak menjawab tawaran dari jenderal senior itu.

Editor: Lisna Ali
Tribunnews.com / Ibriza
Mahfud MD mengaku sempat ditawari kembali menjabat sebagai Menko Polkam di kabinet Prabowo Subianto.  

"Sedangkan saya berkeringat untuk diri saya sendiri. Saya ndak mungkin apa namanya 'saya ingin masuk ke situ' tidak etis," tegas Mahfud.

Mahfud hanya memberikan jawaban yang mengambang.

Ia merasa tidak enak menolak tawaran tersebut.

Jika menolak, kata Mahfud, dirinya akan dicap sombong.

Tetapi bila menerima dianggap tidak tahu diri.

Ia mengaku ditanya hal yang sama saat menjadi narasumber di podcast Leon Hartono dan Deny Sumargo.

"Saya bilang saya gak tahu jawabannya karena tidak ada yang menawari," tuturnya.

Mahfud MD mengakui banyak menerima telepon dari awak media mengenai rumor menjabat sebagai Menkopolkam.

Mahfud pun mengaku akan menjawab kepada pihak yang berwenang.

Malam sebelum pelantikan, jenderal senior itu menelepon Mahfud.

"Malam menjelang pelantikan (menteri), menjelang pengumuman reshuffle, 'Pak Mahfud di mana?' 'saya di Yogya'. 'Ke sini (Jakarta)' katanya oleh sang jenderal,".

Mahfud akhirnya bertemu secara langsung.

Pertemuan itu terjadi pada Selasa (9/9/2025).

Pada pertemuan itu ia ditawari kursi Menko Polkam.

Baca juga: Kursi Menko Polhukam Masih Kosong: Mahfud MD Menguat, 7 Nama Disebut-sebut, Siapa Saja?

"Dia bilang begini, 'Pak Mahfud, ini Menkopolkam perlu orang yang bisa menjembatani TNI dan Polri dan diskusi-diskusi kami kecenderungannya ke Pak Mahfud'," imbuh Mahfud MD menirukan ucapan jenderal senior.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved