Jokowi Tanggapi Tudingan Dukungan Prabowo-Gibran 2 Periode untuk Selamatkan Diri dari Kasus Ijazah
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menanggapi tudingan yang menyebut dirinya memiliki tujuan lain di balik dukungannya terhadap
TRIBUNPALU.COM - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menanggapi tudingan yang menyebut dirinya memiliki tujuan lain di balik dukungannya terhadap presiden Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, untuk menjabat hingga dua periode pada Pilpres 2029.
Pernyataan dukungan politik tersebut, yang diutarakan Jokowi kepada para relawannya, menimbulkan berbagai spekulasi di tengah publik dan kalangan politisi.
Dugaan paling panas datang dari politisi PDI Perjuangan (PDIP).
Ketua DPD PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, menjadi salah satu pihak yang secara terbuka membaca adanya taktik politik di balik arahan Presiden.
Menurut Andreas, berbicara soal dua periode ketika pemerintahan Prabowo-Gibran belum genap satu tahun adalah tindakan yang "terlalu cepat".
Baca juga: Sosok Benny Blanco, Produser Musik Top yang Resmi Menikahi Selena Gomez
Andreas lantas mempertanyakan latar belakang sesungguhnya dari percepatan penyampaian dukungan tersebut oleh Jokowi.
"Kita perlu perhatikan, apa sih sebenarnya latar belakang sehingga Pak Jokowi ini memaksakan menyampaikan itu terlalu cepat," kata Andreas di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (22/9/2025).
Ia menduga, Jokowi sedang merancang suatu mekanisme penyelamatan atau escape mechanism dari isu-isu hukum yang menimpanya dan keluarganya.
Saat ini, Presiden Jokowi sedang dirundung tuduhan terkait dugaan Ijazah Palsu.
Masalah serupa juga tengah menimpa putra sulungnya sekaligus Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait ijazah setingkat SMA yang digunakan dalam pencalonannya di Pilpres 2029.
Andreas melihat adanya korelasi antara tekanan isu ijazah ini dengan dorongan politik untuk mengamankan posisi Prabowo-Gibran selama dua periode.
"Ya serangan terhadap Pak Jokowi sendiri soal ijazah kemudian Gibran juga akhir-akhir dipersoalkan soal ijazahnyanya," jelas Andreas.
"Sehingga ini perlu ada apa mekanisme, escape mechanism gitu ya, mekanisme penyelamatan," tambahnya.
Analisis Andreas ini didasarkan pada kecerdikan politik Jokowi yang ia saksikan sendiri pada Pilpres 2024.
Pada Pilpres sebelumnya, aturan konstitusi dinilai berubah dan diakomodasi untuk memungkinkan Gibran, yang usianya di bawah 40 tahun, maju sebagai calon wakil presiden.
"Kita tahu Pak Jokowi ini kan sangat cerdik dalam berpolitik dengan pengalaman kita di periode yang lalu," imbuh Andreas.
"Bagaimana Pak Jokowi memainkan semua instrumen, untuk sampai kepada anaknya itu jadi wakil presiden," tegasnya.
Baca juga: Mulai 1 Oktober 2025, Konseling Psikologi Gratis Hadir di Puskesmas Singgani, Tawaeli dan Lere Palu
Bantahan Jokowi
Menanggapi pendapat politisi PDI-P tersebut, Presiden Jokowi merespons dengan tawa dan bantahan keras.
Jokowi menyebut tuduhan yang mengaitkan dukungan Prabowo-Gibran dengan kasus ijazah palsu adalah hal yang tidak masuk akal.
“Apa hubungannya? enggak ada hubungannya. Ijazah sama dua periode hubungannya apa,” ujar Jokowi saat ditemui pada Jumat (26/9/2025) dikutip dari SuryaMalang.com
Presiden menegaskan bahwa dukungan yang ia berikan adalah murni untuk melanjutkan program pemerintahan yang ia inisiasi.
Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan bahwa sikapnya ini sudah ia sampaikan sejak awal dalam pertemuan-pertemuan internal dengan relawan.
"Itu kan saya sampaikan itu sejak awal ke dalam pertemuan relawan, ada yang bertanya dan saya jawab bahwa kita mendukung penuh pemerintahan Pak Prabowo untuk dua periode," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa perbedaan pandangan dalam dunia politik adalah hal wajar.
"Kalau ada yang enggak setuju ya enggak apa-apa. Namanya demokrasi,” jelas Jokowi.
Dukungan tersebut sebelumnya dikonfirmasi oleh Ketua Umum Relawan Bara Jokowi Presiden (Bara JP), Willem Frans Ansanay, pada acara pelantikan pengurus DPP Bara JP di Jakarta, Sabtu (13/9/2025), yang turut dihadiri putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara pelantikan pengurus DPP Bara JP periode 2025–2030 di Kompleks Museum Joang ’45, Menteng, Jakarta, Sabtu (13/9/2025).
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Jokowi membenarkan, arah dukungan tersebut telah ia sampaikan kepada para relawan.
“Saya sampaikan itu ke relawan. Kan ada yang bertanya mereka,” tuturnya.
Baca juga: Siap-siap CPNS 2026, Ini Daftar Formasi Sepi Peminat Tahun 2024, Peluang Besar Menanti
Analis Politik: Tujuan Jokowi Selamatkan Gibran
Analis politik dari lembaga survei Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menanggapi dan menilai dukungan ini merupakan upaya Jokowi untuk menyelamatkan periode pertama Prabowo-Gibran (2024-2029).
Menurut Agung, arahan Jokowi kepada relawan soal dua periode untuk menangkal kontroversi yang melingkupi anak sulung kesayangannya.
Sehingga, publik tidak lagi fokus pada narasi negatif, dan beralih ke kinerja Gibran saja.
"Arahan Jokowi untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode ini setidaknya untuk mengamankan periode pertama dulu, meng-counter narasi tadi ya" kata Agung di program Tribunnews On Focus, Jumat (26/9/2025).
"Bahwasanya kalau ada isu-isu negatif yang terjadi atau mengemuka, apakah itu soal ijazah, pemakzulan, atau kasus hukum lainnya, maka relawan ini menjadi garda terdepan untuk menangkis itu" imbuhnya.
"Untuk membalik persepsi dan opini publik yang negatif tadi," papar Agung.
"Supaya fokus ke kinerja Mas Gibran, fokus kepada kebaikan legacy Pak Jokowi selama dua periode, fokus kepada hal-hal yang positif seperti itu," tambahnya.
Menurut Agung, jika isu negatif Gibran tidak cepat-cepat ditangkal, maka kredibilitas Gibran di periode pertama pun goyah.
"Tapi, kalau misal isu-isu negatif terus terjadi, berkelindan, kemudian menguasai opini dan persepsi publik, jangankan untuk dua periode, satu periode pun bisa goyang ini Mas Gibran," paparnya.
Baca juga: Komnas HAM Sulteng Sambut Kapolda Baru Irjen Endi Sutendi: Harap Penegakan Hukum Berbasis HAM
Agung pun menilai, arahan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode adalah langkah logis yang dilakukan Jokowi.
"Sehingga, saya melihat bahwa arahan Jokowi untuk para relawannya untuk tetap bergerak mengamankan Prabowo-Gibran di periode kedua nanti, adalah arahan yang logis, rasional, dalam rangka memastikan periode pertama ini Mas Gibran benar-benar aman," ujar Agung.
"Karena Pak Jokowi, saya melihatnya tidak mau dalam tanda petik ada kecelakaan sejarah politik, Mas Gibran dalam tanda petik diturunkan di tengah jalan sebelum masa pemerintahannya selesai," tegasnya.
Selain itu, Agung menyebut arahan Jokowi tersebut juga menjadi upaya untuk menepis isu negatif yang menerpa keluarga Jokowi.
"Saya kira, untuk memastikan tidak ada opini, persepsi negatif yang terus trending atau pun viral terkait keluarga Solo," tutur Agung.
"Dengan hadirnya para relawan ini, setidaknya itu bisa menepis atau mereduksi kampanye-kampanye negatif maupun kampanye hitam yang selama ini menyerang keluarga Solo" terangnya.
"karena ada relawan yang terus standby untuk melawan narasi negatif, sehingga ini adalah arahan paling logis yang bisa dilakukan Pak Jokowi di tengah beliau tak lagi menjadi presiden," jelas Agung.
Seperti diketahui, Gibran saat ini diterpa beragam polemik, mulai dari pencalonan dirinya sebagai calon wakil presiden melalui putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia cawapres yang keluar pada 16 Oktober 2023.
Lalu, dugaan kepemilikan akun anonim Fufufafa yang melontarkan kata-kata hinaan terhadap Prabowo dan pernyataan melecehkan terhadap sejumlah artis.
Kemudian, isu pemakzulan Gibran dari kursi Wakil Presiden RI yang dilayangkan oleh Forum Purnawirawan TNI.
Terkini, keabsahan ijazah dan riwayat pendidikan Gibran pun turut diragukan, polemik yang serupa dengan apa yang dialami sang bapak, Jokowi.
Pada September 2025, pengacara HM Subhan Palal menggugat Gibran secara perdata di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat senilai Rp125 triliun, menuduh ijazah SMA-nya palsu dan KPU lalai memverifikasi.(*)
Suumber: (TribunJakarta.com/TribunSolo.com/Tribunnews.com)
Awal Mula Program Gizi Gratis: Dibentuk Jokowi, Dikelola Prabowo, Kini Hadapi Kasus Keracunan Massal |
![]() |
---|
I Made Karsana Dengarkan Keluhan Petani Pala Sari di Desa Tananagaya Morowali Utara Sulteng |
![]() |
---|
Petani Desa Maniala Buol Curhat ke Ketua Komisi III DPRD Yuddy Priadi: Jalan Rusak, Pupuk Langka |
![]() |
---|
Jokowi Masuk Jajaran Bergengsi, Jadi Anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg Bersama Tokoh Dunia |
![]() |
---|
Anggota Fraksi PDIP Banggai I Made Darma Hadiri Peringatan Harhubnas 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.