Begini Taktik Hacker Bjorka Agar Sulit Dilacak Polisi, Pindah Dark Web dan Ganti Nama Sejak 2020
WFT, pria 22 tahun terduga Hacker Bjorka, diketahui memiliki rekam jejak panjang di dunia dark web.
Jejak terbarunya ditemukan pada Agustus 2025 dengan nama Oposite6890.
WFT juga rutin mengganti email, nomor telepon, hingga akun kripto untuk menghindari pelacakan.
Tujuannya adalah menyamarkan diri sehingga ia menjadi sangat susah dilacak oleh aparat.
Hal itu pun sudah dibenarkan oleh AKBP Fian Yunus.
Baca juga: Rakerda Tolitoli Jadi Wadah Strategis, Gubernur Anwar Hafid Tegaskan Sinergi Pembangunan
Fian menjelaskan bahwa di dark web, sejumlah akun anonim menjual berbagai jenis data, termasuk data pribadi hasil peretasan dan serangan ransomware.
Namun, aparat penegak hukum internasional, yakni Interpol, FBI, serta kepolisian Prancis dan Amerika Serikat menutup platform dark web yang digunakan WFT.
“Sehingga si pelaku ini akan lompat dari satu aplikasi dark web ke aplikasi dark web yang lain.
Tetapi perangkat bukti digital yang kita temukan itu masih tersimpan di dalam perangkat-perangkat tersebut dalam bentuk jejak digital,” ujar Fian dilansir dari Kompas.com Jumat (3/10/2025).
“Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya email atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak,” ungkap Fian.
Menurut Fian, WFT merupakan common enemy atau musuh bersama penyidik dari berbagai belahan dunia.
Tidak menutup kemungkinan, pelaku tengah diburu oleh kepolisian negara lain.
“Sehingga tidak menutup kemungkinan kita akan membuka ruang untuk adanya sharing informasi dengan kepolisian negara lain,” tegas dia.
Polda Metro Jaya siap membuka ruang berbagi informasi dengan kepolisian negara lain terkait kasus WFT.
Siapa Hacker Bjorka lebih jauh?
Baca juga: Ditangkap Akibat Bobol 4,9 Juta Data Nasabah, Sosok Bjorka Ternyata Otodidak dan Bukan Ahli IT
Sosok di balik WFT
Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menegaskan, WFT bukan merupakan seorang ahli information technology (IT).
Ditangkap Akibat Bobol 4,9 Juta Data Nasabah, Sosok Bjorka Ternyata Otodidak dan Bukan Ahli IT |
![]() |
---|
Klaim Retas 4.9 Juta Database Bank, Hacker Bjorka Diciduk Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
PLN Ajak Generasi Muda Sulut Akselerasi Transisi Energi Bersih |
![]() |
---|
PLN Gaet 1.300 Peserta dalam Charity Color Run, Rayakan HUT ke-61 Sulut |
![]() |
---|
PLN UID Suluttenggo Jamin Keandalan Listrik di HUT Sulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.