Respons Presiden Prabowo Saat Sering Disebut Otoriter di Podcast: Bagus, Koreksi Itu Baik

Presiden RI, Prabowo Subianto, mengungkapkan pengalamannya sering melihat sejumlah konten Podcast.

Editor: Lisna Ali
Sekretariat Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto mengaku sempat merasa kesal dengan tudingan-tudingan yang menyebut gaya kepemimpinannya sebagai otoriter. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden RI, Prabowo Subianto, mengungkapkan pengalamannya sering melihat sejumlah konten Podcast.

Konten-konten Podcast tersebut kerap kali menyebut gaya kepemimpinannya sebagai otoriter.

Kepemimpinan otoriter adalah salah satu gaya kepemimpinan di mana kekuasaan dan wewenang terpusat pada satu orang pemimpin.

Presiden Indonesia ke-8 ini mengaku sempat merasa kesal dengan tudingan-tudingan tersebut.

Namun, Prabowo telah mengambil sikap agar tudingan itu tidak mengganggu kinerjanya sebagai kepala negara.

"Saya kalau malam-malam suka buka Podcast-Podcast, kadang-kadang dongkol juga ya apa ini, tapi saya catat oh oke," kata Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Meskipun demikian, Presiden Prabowo membantah tegas isi Podcast yang menyebut dirinya otoriter.

"Apa iya ya, apa memang saya otoriter? Rasanya gak sih," kata Prabowo.

Ia memandang tudingan tersebut secara positif, "Jadi ini bagus koreksi ini baik."

Baca juga: Komnas HAM Minta Klarifikasi Soal Aktivitas Tambang Poboya, Pemkot Palu Tegaskan Siap Berkoordinasi

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga berbicara mengenai cara menghadapi fitnah.

Ia mengaku pernah terpuruk karena fitnah di masa lalu dan berkonsultasi dengan gurunya.

Menurut Prabowo, gurunya memberikan petuah yang kini ia sampaikan kepada generasi muda.

Petuah itu berbunyi, "Jangan, jangan kecil hati, engkau difitnah berarti engkau diperhitungkan."

"Engkau difitnah berarti engkau ditakuti," tambah Prabowo, mengutip petuah gurunya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025 di Sulawesi Tengah, 11 Wilayah Ini Hujan Ringan

Prabowo lantas berpesan.

"ya, engkau difitnah berarti kau disuruh hati-hati, jadi ini angkat tangan yang ingin jadi presiden nggak apa-apa bagus tapi jadi presiden yang benar, jangan takut dikoreksi," kata Prabowo.

Ia menekankan bahwa fitnah harus membuat seseorang lebih berhati-hati dalam bertindak.(*)

Artikel telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved