Sosok dan Profesi Mery Ana, Pelaku Penculikan Bilqis, Hendak Jual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam

Kasus penculikan Bilqis Ramdhani, balita 4 tahun asal Makassar, kini terungkap.

Editor: Lisna Ali
Instagram Bangko TV
PELAKU PENCULIKAN BILQIS - Kasus penculikan Bilqis Ramdhani, balita 4 tahun asal Makassar, kini terungkap. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus Penculikan Bilqis Ramdhani, balita 4 tahun asal Makassar, kini terungkap.

Salah satu pelaku yang ditangkap adalah wanita bernama Mery Ana.

Mery Ana diketahui berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT).

Ia beralamat di Jalan Tembesu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Dalam video penangkapan yang beredar, Mery Ana menunjukkan kepanikan.

Ia terlihat kaget saat didatangi tim gabungan kepolisian dari Makassar dan Polda Jambi.

Mery Ana langsung memohon-mohon kepada petugas agar dirinya tidak ditahan.

"Jangan ditahan kami pak," ujar Mery Ana saat didekati anggota polisi.

Ia berulang kali meminta maaf dan minta ampun atas perbuatannya.

Polisi saat itu menanyakan keberadaan korban, Bilqis Ramdhani.

"Dimana dimana anaknya," tanya polisi.

"Ada pak, besok kuambil, ada di Bangko," jawabnya Mery Ana.

Baca juga: Motif Penculikan Balita Bilqis di Makassar, Pelaku Jual Beli Anak untuk Raup Keuntungan

"Kami minta maaf minta ampun bang," sambungnya lagi.

Aksi Penculikan ini dilakukan Mery Ana bersama Ade Frianto Syahputra.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Christian Samma, mengungkap motif pelaku.

Motif mereka murni mencari keuntungan ekonomi melalui Perdagangan Anak.

"Dari hasil pemeriksaan awal, motif para pelaku murni untuk mencari keuntungan ekonomi," ujar Kombes Pol Jimmy.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui Bilqis dijual dalam rantai yang panjang.

Pelaku awal, seorang wanita berinisial SY (30) di Makassar, menjual Bilqis seharga Rp3 juta.

SY menjual korban kepada seseorang yang ia kenal melalui media sosial.

Bilqis kemudian dibawa menyeberang pulau hingga tiba di Jambi.

Mery Ana dan Ade Frianto merencanakan penjualan akhir korban.

Mereka menargetkan harga jual fantastis, yakni Rp80 Juta.

Korban rencananya akan dijual kepada komunitas Suku Anak Dalam di wilayah Jambi.

Bilqis kini telah diserahkan ke keluarga, dan para pelaku sedang diproses hukum.

Polisi terus mendalami sindikat perdagangan anak lintas provinsi yang melibatkan para pelaku ini.

Baca juga: Kejuaraan Antar Kampung 2025 Kota Palu Resmi Ditutup, Palu Selatan Raih Juara Umum

Pelaku Awal Culik BR Ditangkap

Polisi menangkap seorang wanita berinisial SY (30) pelaku awal penculikan pertama balita BR bocah asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang hilang pada Minggu (2/11/2025).

Dalam pemeriksaan, SY mengaku menjual Bilqis seharga Rp 3 juta kepada seorang wanita yang ia kenal melalui media sosial. 

Ironisnya, SY mengaku tidak mengenal identitas pembeli tersebut.

“Saya juga tidak tahu siapa namanya itu orang. (Saya jual) Rp 3 juta, saya ditawarkan sama itu orang,” ujar SY di hadapan polisi.

Wanita pembeli disebut datang langsung ke Makassar untuk menjemput Bilqis, lalu membawanya ke Jakarta.

Dari pengakuan SY inilah, polisi menelusuri jaringan Perdagangan Anak lintas provinsi 

Dijual ke Yogjakarta

Lewat pengakuan pelaku awal di wilayah Makassar menjual korban ke Yogyakarta. 

Ternyata BR kembali dijual kepada pasangan Adefrianto Syahputra dan Mery Ana yang berdomisili di Jambi.

Informasi keberadaan keduanya terlacak di wilayah hukum Polres Kerinci. 

Tim gabungan kemudian diterjunkan untuk melakukan pengejaran lintas provinsi. 

Setelah dilakukan pengintaian, kedua pelaku akhirnya diamankan di Sungai Penuh.

Dalam pemeriksaan, Adefrianto dan Mery Ana mengaku telah menjual BR kepada kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta.

Baca juga: 4 Fakta Penculikan Bilqis, Bocah yang Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi, Dijual Rp3 Juta

Keterangan ini langsung ditindaklanjuti oleh Tim gabungan Polrestabes Makassar dan Resmob Polda Jambi dengan melakukan pencarian ke lokasi yang dimaksud.

Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil. 

Anak korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi ke Polres Merangin untuk mendapatkan pendampingan dan pemeriksaan medis.

Kapolres Kerinci melalui Kasat Reskrim menyebutkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara beberapa satuan kepolisian.

“Kami hanya melakukan back up terhadap rekan-rekan dari Polrestabes Makassar. Begitu mendapat informasi bahwa pelaku berada di wilayah hukum kami, tim langsung bergerak cepat untuk memastikan tidak ada ruang bagi pelaku melarikan diri,” ujar salah satu perwira Polres Kerinci.

Sementara itu, pihak Polrestabes Makassar memastikan bahwa seluruh pelaku akan dibawa ke Makassar untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Polisi kini masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat dalam rantai jual beli anak tersebut.

“Kami akan menelusuri sejauh mana keterlibatan para pelaku, termasuk pihak yang membeli maupun memperdagangkan anak korban,” ungkap penyidik Polrestabes Makassar.(*)

Artikel telah tayang di TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved