Berita Viral 

Syok Hubungan Gelap Suami Terkuak, Istri Sah AKBP Basuki Kini Turut Diperiksa Penyidik

Kasus kematian Dwinanda Linchia Levi, dosen Untag Semarang memasuki babak baru.

Editor: Lisna Ali
Polda Jateng
Istri sah AKBP Basuki dikabarkan sedang menjalani pemeriksaan oleh kepolisian. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus kematian Dwinanda Linchia Levi, dosen Untag Semarang memasuki babak baru.

Penyidikan kini menyeret pihak tak terduga yaitu istri sah dari perwira polisi AKBP Basuki.

Istri sah AKBP Basuki dikabarkan sedang menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.

Langkah ini diambil terkait tewasnya Levi, yang merupakan selingkuhan suaminya.

Kematian tragis Levi membongkar perselingkuhan yang telah berlangsung selama lima tahun.

Istri Basuki dimintai keterangan untuk membantu membuat terang kasus ini.

Pemeriksaan dilakukan agar polisi bisa meyakini proses penyidikan dan kronologi peristiwa.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, membenarkan pemeriksaan terhadap istri Basuki.

Baca juga: 3 Hari Sebelum Tewas, Rekan Dosen Untag Ingatkan DLL: Hati-hati Pacaran dengan AKBP Basuki

"Untuk sementara masih kita minta informasi dengan harapan untuk meyakini proses penyidikan maupun kronologi peristiwanya," katanya.

Istri sah tersebut harus menghadapi kenyataan hubungan gelap suaminya.

Hubungan antara Basuki dan Levi berlangsung sejak tahun 2020.

Basuki bahkan sempat mengaku kepada Levi sudah pisah ranjang dari istri sahnya.

Namun, perpisahan tersebut tidak pernah diresmikan melalui perceraian di Pengadilan Agama.

Fakta ini menunjukkan status gantung dalam rumah tangga resmi AKBP Basuki.

Levi, sang dosen, bahkan sudah dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga (KK) Basuki.

Levi dicantumkan dalam KK dengan status family lain, bukan sebagai istri.

Baca juga: 118 CPNS Kota Palu Dibekali Materi Etika dan Tanggung Jawab Aparatur

AKBP Basuki Dijatuhi Sanksi

AKBP Basuki kini telah dijatuhi sanksi disiplin oleh Bidpropam Polda Jateng.

Sanksi berupa Penempatan Khusus (Patsus) selama 20 hari.

Patsus ini berlaku sejak 19 November hingga 8 Desember 2025.

Pelanggaran yang dilakukan Basuki adalah kategori kode etik berat, yakni kesusilaan.

"Pelanggarannya adalah yang bersangkutan tinggal dengan wanita tanpa ikatan perkawinan yang sah."

"Perbuatan AKBP B ini adalah merupakan pelanggaran kode etik yang berat karena menyangkut masalah kesusilaan dan perilaku di masyarakat," jelas Artanto.

Baca juga: AKBP Basuki Akhirnya Jujur Pacari Dosen Untag Sejak 2020, Sempat Bantah Karena Malu Usia

Pengakuan AKBP Basuki

AKBP Basuki sendiri merupakan saksi kunci dalam kematian Levi.

Ia berada satu kamar dengan korban saat peristiwa tewasnya terjadi.

Artanto mengungkapkan bahwa Levi sudah sakit sejak dua hari sebelum ditemukan tewas.

Levi sempat dilarikan Basuki ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

"Kami membenarkan bahwa AKBP B ini satu hari sebelum saudari D meninggal sempat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan," jelas Artanto.

Rekam medis menunjukkan tekanan darah korban mencapai 190.

Kadar gula Levi juga sangat tinggi, yakni 600.

Levi mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter rumah sakit.

"Setelah dilakukan pengobatan di rumah sakit tentunya telah diberikan obat-obat tertentu," ujar Kombes Pol Artanto.

Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ini.

Alat bukti seperti handphone dan laptop milik korban sedang diidentifikasi.

Polisi juga masih menunggu hasil autopsi resmi jenazah Dwinanda Linchia Levi.

"Kami juga menunggu hasil autopsi korban nantinya akan kami gelar perkara untuk menentukan kasus ini ada unsur-unsur pidana atau tidak," imbuh Artanto.

Hasil autopsi tersebut akan menjadi penentu status pidana kasus ini.

Rekan Levi Bersuara

Pengakuan teman Levi, Kastubi, menunjukkan bahwa hubungan itu sudah diketahui rekan kerja.

 "Kata Levi, AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," ungkap Kastubi.

Sebelumnya, Kastubi mengaku sempat mengingatkan Levi untuk berhati-hati saat berhubungan dengan polisi.

Peringatan itu diberikan Kastubi tiga hari sebelum Levi ditemukan meninggal.

"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025) saat di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi. Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi melansir dari Tribunnewsbogor.com, Minggu (23/11/2025).

Kastubi mengaku sejak awal tahun 2024 ia sudah mengetahui hubungan dekat antara Levi dan AKBP Basuki

Ia mengetahui awal hubungan mereka ketika melihat AKBP Basuki membantu menurunkan barang pribadi Levi selepas pulang dari luar kota pada sebuah acara fakultas.

"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat tapi ada saksi lainnya," paparnya.

Tak hanya itu, AKBP Basuki juga pernah menjemput dosen Levi pada awal tahun 2025 selepas pulang tugas kampus dari Bali.

Kastubi lantas bertanya kepada Levi soal hubungan mereka.

Ketika itu Levi menegaskan AKBP Basuki merupakan kekasihnya.

"Levi bilang Polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP, saya bilang kalau itu pacarnya kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.(*)

Artikel telah tayang di TribunSumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved