Pelajar SD hingga SMA se-Kota Palu Unjuk Gigi di Lomba Senam Pramuka

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Palu menggelar lomba senam pramuka bertajuk Palu Scout Competition III di halaman Kantor Wali Kota Palu, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikolore, Rabu (27/8/2025) pagi.

Ratusan pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA unjuk kebolehan menampilkan gerakan senam secara kompak di hadapan dewan juri. 

Panitia penyelenggara, Abdullah, mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin Kwarcab Kota Palu yang kembali digelar setelah sempat terhenti akibat gempa bumi dan pandemi Covid-19.

Baca juga: Maulid Nabi Muhammad SAW 2025: Jadwal, Hukum, dan Dasar Hukumnya dalam Syariat

“Ini kegiatan rutin yang sudah kali ketiga kami laksanakan, setelah sebelumnya tertunda karena gempa dan Covid-19,” ujarnya.

Abdullah menyebut, peserta berasal dari berbagai gugus depan pramuka di Kota Palu dengan kategori penggalang dan penegak.

“SD ada tujuh gugus depan, SMP sekitar 10 tim, dan SMA juga 10 tim. Satu tim terdiri dari delapan orang,” jelasnya.

Selain lomba senam, rangkaian kegiatan Palu Scout Competition III juga diisi dengan panjat tebing di Jembatan Lalove serta pelatihan P3K bersama PMI pada malam hari. 

Para pemenang nantinya akan meraih piala bergilir di masing-masing kategori dan bonus uang tunai.

Salah satu peserta, Siska Nurul Aisyah dari MTsN 3 Palu, mengaku sudah berlatih sejak dua bulan terakhir.

“Persiapannya sudah dua bulan lebih. Lomba kali ini seru meski sempat tegang juga. Ini pertama kali saya ikut senam pramuka, sekalian belajar,” kata Siska.

Baca juga: Polres Poso Amankan Wanita Muda Miliki 25 Paket Diduga Sabu

Palu Scout Competition III berlangsung sejak 25 Agustus dan akan berakhir pada Sabtu, 30 Agustus 2025, dengan sejumlah kategori lomba yang diikuti pelajar pramuka se-Kota Palu.

Sejarah Pramuka di Indonesia

Sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh gerakan kepanduan yang dibawa oleh Belanda.

Masa Penjajahan Belanda: Organisasi kepanduan pertama di Indonesia didirikan oleh Belanda dengan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.

Nama ini kemudian diubah menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).

Para tokoh pergerakan nasional kemudian mulai mendirikan organisasi kepanduan versi mereka sendiri, seperti JPO (Javaanse Padvinders Organisatie), yang bertujuan menumbuhkan nasionalisme.

Masa Pergerakan Nasional: Seringnya terjadi perpecahan dan banyaknya nama organisasi kepanduan membuat para tokoh nasional berinisiatif untuk menyatukannya.

Pada tahun 1961, Presiden Soekarno membubarkan semua organisasi kepanduan yang ada dan meleburnya menjadi satu wadah, yaitu Gerakan Pramuka.

Lahirnya Gerakan Pramuka: Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Gerakan Pramuka.

Setelah melalui proses yang panjang, pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno melantik Pengurus Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka dan secara resmi memperkenalkan Gerakan Pramuka kepada masyarakat.

Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka Nasional.

Tokoh yang sangat berperan dalam menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Beliau menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) pertama dan berkat jasanya, beliau dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Jadi, secara singkat, Pramuka dunia dimulai oleh Baden-Powell, sementara di Indonesia, Gerakan Pramuka dipelopori oleh para tokoh nasional yang disatukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX di bawah naungan Presiden Soekarno.(*)