Palu Hari Ini

Hadianto Rasyid Dorong Sinergi dengan Kampus dan Komunitas untuk Atasi Masalah Kota

Wali Kota Palu menegaskan pentingnya sinergi dan komunikasi aktif antara pemerintah dengan berbagai elemen masyarakat untuk mencari solusi terbaik.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
DISKUSI - Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mengajak pimpinan kampus dan berbagai komunitas untuk bersinergi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang tengah dihadapi oleh Kota Palu. Ajakan ini disampaikan dalam sebuah diskusi terbuka yang digelar di Ruang Bantaya, Kantor Wali Kota Palu, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kamis (4/9/2025). 

Kerusakan Akibat Pertambangan: Beberapa laporan menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan di sekitar Kota Palu berdampak pada kerusakan lingkungan, yang jika tidak dikendalikan dapat memberikan dampak jangka panjang.

2. Persoalan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial

Stagnasi Ekonomi dan Kemiskinan: Beberapa pihak, termasuk pengusaha, mengeluhkan stagnasi ekonomi di Kota Palu yang berdampak pada sulitnya investasi dan terbatasnya lapangan kerja. 

Data BPS menunjukkan angka kemiskinan di kota ini masih menjadi perhatian.

Gelandangan dan Pengemis (Gepeng): Penanganan masalah gepeng masih terkendala oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya anggaran, validasi data, hingga adanya "budaya malas" di kalangan sebagian gepeng.

Permukiman Kumuh dan Relokasi: Lahan yang terbatas dan pertumbuhan penduduk, khususnya yang berpenghasilan rendah, memicu munculnya permukiman ilegal di bantaran sungai dan pantai.

Upaya relokasi sering kali menimbulkan persoalan baru terkait penyesuaian sosial dan ekonomi bagi warga yang dipindahkan.

3. Masalah Sosial dan Infrastruktur

Konflik Komunal: Beberapa kelurahan di Palu memiliki riwayat konflik komunal yang panjang, seperti di Nunu dan Tavanjuka. 

Konflik ini dapat kembali mencuat sewaktu-waktu dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengangguran dan masalah ekonomi.

Sistem Transportasi dan Fasilitas Publik: Sistem transportasi umum di Kota Palu masih sangat terbatas, yang menyebabkan ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Hal ini berdampak pada kemacetan dan polusi. Selain itu, ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) juga masih di bawah standar.

Infrastruktur Dasar Belum Merata: Beberapa infrastruktur dasar, seperti air bersih dan pengelolaan limbah domestik, belum menjangkau seluruh kawasan.

Hal ini terkendala oleh keterbatasan anggaran dan kurangnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan.

Pemerintah Kota Palu bersama berbagai pihak terkait terus berupaya mengatasi persoalan-persoalan ini, namun tantangan yang ada membutuhkan kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan dari semua elemen masyarakat.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved