Kasus HIV di Puskesmas Palu Tinggi

Tiga Lokasi Ini Jadi Fokus Pemeriksaan HIV dan IMS oleh Puskesmas Birobuli

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini sekaligus edukasi kepada kelompok yang memiliki risiko tinggi tertular HIV.

|
Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
KASUS HIV - Untuk menekan angka penularan HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS), Puskesmas Birobuli aktif melakukan pemeriksaan di tiga lokasi yang dianggap paling berisiko, yakni panti pijat, hotel, dan tempat hiburan malam. 

TRIBUNPALU.COM, PALU – Untuk menekan angka penularan HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS), Puskesmas Birobuli aktif melakukan pemeriksaan di tiga lokasi yang dianggap paling berisiko, yakni panti pijat, hotel, dan tempat hiburan malam.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini sekaligus edukasi kepada kelompok yang memiliki risiko tinggi tertular HIV.

Kegiatan tersebut dikemas dalam program SAPA SEHAT, bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulawesi Tengah).

Baca juga: Kasus HIV Terus Bertambah, Puskesmas Birobuli Palu Aktif Lakukan Skrining di Lokasi Berisiko

“Kami turun langsung ke lapangan, ke titik-titik yang sering menjadi tempat aktivitas seksual berisiko. Sejauh ini kami fokus ke panti pijat, hotel, dan tempat hiburan malam yang ada di wilayah kerja kami,” jelas dr Rossalin Lago, dokter layanan IMS di Puskesmas Birobuli, Jumat (17/10/2025).

Menurut Rossalin, banyak dari mereka yang bekerja atau beraktivitas di tiga lokasi tersebut enggan datang ke fasilitas kesehatan karena alasan stigma dan takut diketahui orang lain.

Oleh karena itu, tim Puskesmas memilih mendekati langsung komunitas tersebut untuk melakukan skrining HIV dan IMS secara gratis, sekaligus memberikan edukasi pencegahan dan pembagian alat pelindung seperti kondom dan obat pencegah HIV (Pre-Exposure Prophylaxis/PrEP).

Baca juga: Prediksi Skor Persita Tangerang vs PSIM Yogyakarta: Duel Seru Penghuni 3 Besar, Siapa Menang?

“Kami bawa langsung layanan ke tempat mereka. Ini untuk menghilangkan hambatan akses dan mempercepat deteksi kasus,” tambahnya.

Hingga pertengahan Oktober 2025, sebanyak 260 orang dengan HIV/Aids (ODHA) tercatat menjalani pengobatan aktif di Puskesmas Birobuli.

Sementara itu, 48 kasus baru ditemukan sepanjang tahun ini, menunjukkan penyebaran masih terjadi.

“Tahun ini saja sudah hampir 50 kasus baru, dan itu bukan semua berasal dari dalam wilayah kerja kami. Banyak juga yang datang dari luar, termasuk dari Kabupaten Sigi,” kata dr Rossalin.

Baca juga: 470 Calon Bintara Ikuti Sidang Parade di Kodam XXIII/Palaka Wira

dr Rossalin menegaskan bahwa selain pemeriksaan, edukasi penggunaan kondom, pentingnya pengobatan ARV, serta pelatihan komunikasi yang aman menjadi fokus utama dalam setiap kunjungan mereka ke lokasi berisiko.

“Penting bagi kami untuk memberi pemahaman bahwa HIV bisa dicegah, dan orang dengan HIV tetap bisa hidup normal asal rutin minum obat,” tegasnya.

Puskesmas Birobuli akan terus melanjutkan pemetaan dan intervensi ke titik-titik rawan lain di wilayah kerjanya yang meliputi Kelurahan Birobuli Utara, Birobuli Selatan, dan Birobuli Selatan II, sebagai bagian dari strategi pengendalian HIV/IMS di Kota Palu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved