Palu Hari Ini
Dokter IMS Talise Palu Tegaskan Oral Seks Bisa Jadi Jalur Penularan HIV Jika Ada Luka
PreP yaitu obat pencegah HIV (Human Immunodeficiensy Virus) bagi kelompok kunci atau kelompok berisiko tinggi.
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALI.COM, PALU - Dokter Infeksi Menular Seksual (IMS) di Puskesmas Talise, Magfirah, mengingatkan bahwa praktik oral seks juga berpotensi menularkan HIV, meski risikonya lebih rendah dibanding hubungan kelamin secara langsung.
Menurut Magfirah, air liur tidak menularkan HIV.
Namun, risiko bisa muncul jika terdapat luka terbuka di mulut atau alat kelamin saat melakukan aktivitas seksual tersebut.
Baca juga: TAYANG 6 November 2025! Ini Sinopsis Film Solata, Kisah Pelarian Relawan Guru ke Ollon Tana Toraja
“Seperti oral seks, mungkin liurnya tidak bisa menularkan. Tapi kalau yang di-oral itu mengidap HIV dan mengeluarkan sperma, sementara di mulut ada luka, tentu ada risiko virus masuk ke permukaan luka itu,” jelasnya saat ditemui, Kamis (23/10/2025).
Ia menambahkan, kondisi tersebut bisa juga terjadi sebaliknya, yakni ketika perempuan yang mengidap HIV melakukan oral seks kepada pasangan laki-laki.
“Bisa saja kalau si penisnya luka karena gesekan dan oralnya juga luka, virus bisa masuk lewat situ, luka itukan bisa potensi mengeluarkan darah" terangnya.
Baca juga: Prediksi Skor Madura United vs Persija jakarta: Tuan Rumah Icipi Kemenangan Kandang Perdana?
Meski begitu, Magfirah menegaskan bahwa risiko penularan HIV melalui oral seks lebih rendah dibandingkan hubungan kelamin biasa, sebab kontak cairan tubuh yang terjadi tidak secara langsung ke dalam tubuh.
“Persentasenya memang lebih kecil dibanding hubungan kelamin ke kelamin, karena cairannya tidak disemprotkan langsung ke dalam tubuh,” ujarnya.
Magfirah juga menegaskan bahwa hingga kini air liur belum terbukti dapat menularkan HIV, bahkan ketika seseorang menggunakan alat makan atau gelas yang sama dengan pengidap HIV.
“Air liur sampai saat ini belum ditemukan bisa menularkan HIV, bisa dibilang tidak bisa menularkan, walaupun menggunakan alat makan yang sama,” jelasnya.
Baca juga: Sabu dari Jaringan Luwuk Beredar di Kecamatan Bunta, Polisi Amankan 63 Gram
Ia mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap semua bentuk kontak seksual berisiko, terutama jika ada luka terbuka.
Penggunaan kondom dan menjaga kebersihan diri menjadi langkah penting untuk mencegah penularan.
Selain itu juga Puskesmas Talise saat ini punya layanan PreP (Pre-Exposure Prophylaxis).
PreP yaitu obat pencegah HIV (Human Immunodeficiensy Virus) bagi kelompok kunci atau kelompok berisiko tinggi.
Baca juga: Pasien HIV di Kota Palu Mayoritas Usia 20-35 Tahun, Didominasi Laki-laki
Kelompok berisiko tinggi diantaranya transgender, lelaki seks lelaki (LSL), wanita pekerja seks (WPS), penasun (pengguna jarum suntik), pasangan berisiko tinggi (gonta-ganti pasangan).(*)
| Ketua HMI Fisip Untad Harap Hari Sumpah Pemuda Bukan Sekedar Seremonial |
|
|---|
| Kadis UMKM Palu Sebut Retribusi PKL Sudah Sesuai Perda |
|
|---|
| Komunitas Pemuda Palu Gelar Sharing Session Bahas Pinjol dan Kesehatan Mental |
|
|---|
| 1.475 Wisudawan Diwisuda di Universitas Tadulako |
|
|---|
| Konsolidasi PAN di Palu Dirangkaikan Pembagian Sembako untuk Warga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.