Berdasarkan catatan BPBD Sulteng, gempa tektonik tersebut berdampak pada delapan desa dengan tingkat kerusakan berbeda.
Bertempat di Halaman Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah , Minggu (17/8/2025).
Upacara berlangsung khidmat dengan Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae bertindak selaku inspektur upacara pengibaran bendera Merah Putih.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Morowali Utara berhasil mengungkap kasus Pencurian ternak yang meresahkan warga
Upacara berlangsung khidmat dengan diikuti pejabat utama, para perwira, serta perwakilan personel dari masing-masing satuan fungsi dan Polsek jajaran.
Keputusan ini diambil menyusul musibah gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso dan sekitarnya pada Minggu pagi.
Penangkapan dilakukan pada Jumat (8/8/2025) setelah aparat menerima informasi dari masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di wilayah tersebut.
Upacara ditutup dengan pembacaan doa, penghormatan kepada bendera Merah Putih, dan laporan akhir komandan upacara.
Dua tersangka yang diserahkan masing-masing berinisial S, mantan Kepala Desa Laroue, Kecamatan Bungku Timur, serta SH, seorang nelayan.
Berikut daerah yang berpotensi hujan menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Penangkapan dilakukan pada Selasa (5/8/2025) di Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Seorang pria berinisial RM (25) ditangkap di Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Upacara berlangsung khidmat dengan melibatkan unsur pemerintah kecamatan, aparat desa, pelajar, dan masyarakat sekitar.
Kegiatan tersebut diikuti oleh pengurus DPD PDI Perjuangan Sulteng, pengurus DPC Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala.
Bupati Rizal menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya 42 putra-putri terbaik daerah akan bertugas.
Sementara Angra, siswi SMA Negeri 1 Sigi kelahiran 11 Juli 2009, mendapat amanah sebagai pembawa baki pada upacara penurunan bendera di sore harinya.
BMKG memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah kabupaten/kota.
Mereka bergotong royong bersama Babinsa TNI dan warga setempat untuk membantu evakuasi sekaligus membersihkan material banjir.
Meski tidak ada korban jiwa, 39 warga terpaksa mengungsi. Mereka terdiri atas 13 balita, enam bayi, empat ibu hamil, dan 16 lanjut usia.