Sulteng Hari Ini
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Sipayo Makin Marak, Aktivis: Diduga Ada Bekingan Oknum
Hal itu dibenarkan oleh Salah satu Aktivis Pergerakan yang akhir akhir ini Garang menyoroti aktivitas PETI di bumi seribu Megalith, Azwar Anas.
Penulis: Supriyanto | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok
TRIBUNPALU.COM, PALU - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) makin tak terkendali di Desa Sipayo, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu Aktivis Pergerakan menyoroti aktivitas PETI di bumi seribu Megalith, Azwar Anas.
Menurutnya Azwar, aktivitas ini adalah salah satu catatan gelap Pemprov Sulteng dan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong termasuk Aparat Penegak hukum (APH).
Baca juga: Festival Layangan Donggala 2025, Pendaftaran Gratis hingga 20 September
Karena aktivitas PETI tersebut telah berlangsung cukup lama dan seakan tak bersolusi.
"Jadi sangat wajar bila ada orang yang mencurigai telah terjadi pembiaran dan ketertiban oknum tertentu yang membekingi, karena sangat tidak mungkin aktivitas tersebut berseliweran di mana mana tanpa ada kekuatan besar di belakangnya," kata Azwar, Selasa (2/9/2025).
Berdasarkan laporan dari team investigasi dilapangan, khusus Desa Sipayo ada tujuh kelompok Pemburu Emas yang melakukan aktivitas PETI, mereka menggunakan Exsavator dan talang karpet.
Diantaranya terdapat dua nama, yaitu inisial W dan S.
"Silahkan datang lihat langsung ke lokasi atau tanya kepihak keamanan setempat, pemerintahan Desa, dan masyarakat setempat benar atau tidak yang bersangkutan ikut menambang," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Anas Kaktus ini menjelaskan, bahwa kelompok Waris dan Saiful adalah salah satu pelaku PETI cukup Masif melakukan penambangan dan seakan kebal Hukum.
Ia juga menjelaskan bahwa kedua oknum tersebut sudah termonitor lebih dulu menambang dilokasi tersebut dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Baca juga: Diplomat Muda RI Zetro Purba Tewas Ditembak di Peru, Ini Profilnya
"Kalau tidak salah sudah sekitar empat bulanan mereka menambang menggunakan alat berat jenis Exsavator PC 200 atau sejenisnya serta menggunakan peralatan Talang Karpet penangkap butiran Emas lepas," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Anas menyebut aktivitas PETI di Desa Sipayo terang-terangan dilakukan siang dan malam hari.
Untuk saat ini diduga aktivitas itu sedang 'Cooling down' yang dimana semua alat berat dan perlengkapan menambang di turunkan untuk sementara waktu.
"Kami menduga telah bocor informasi kemereka bahwa akan ada penertiban dalam waktu dekat ini oleh Aparat penegak Hukum," ucapnya.
Sulawesi Tengah
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)
Azwar Anas
Kabupaten Parigi Moutong
PETI
Desa Sipayo
APH
Rapat Penguatan dan Evaluasi, Bawaslu Sulteng Nilai Pemilu 2024 Berlangsung Kondusif |
![]() |
---|
Demo Jilid II di Kota Palu , Mahasiswa Jadikan Mobil AWC Polri Objek Foto |
![]() |
---|
Kanwil Ditjenpas Sulteng Gandeng UMKM Latih Klien Bapas Palu Bikin Bawang Goreng |
![]() |
---|
Anwar Hafid: Kodam XXIII/PW Sempurnakan Eksistensi Sulteng di Pulau Sulawesi |
![]() |
---|
Waket DPRD Sulteng Syarifudin Hafid Apresiasi Aksi Damai Demonstran di Kota Palu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.