BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan Palu Edukasi Warga Desa Kalangan Tolitoli Tentang JKN

BPJS Kesehatan Cabang Palu melaksanakan kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) di Desa Kalangkangan

Editor: Lisna Ali
handover
BPJS Kesehatan Cabang Palu melaksanakan kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) di Desa Kalangkangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Selasa (26/8/2025). 

TRIBUNPALU.COM - BPJS Kesehatan Cabang Palu melaksanakan kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) di Desa Kalangkangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Selasa (26/8/2025).

Langkah ini diambil untuk memastikan pemahaman masyarakat mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merata hingga ke pelosok daerah.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan, mengungkapkan bahwa masih banyak peserta JKN yang belum memahami secara penuh hak, kewajiban, dan prosedur layanan.

“Melalui kegiatan PIL ini, kami ingin memastikan masyarakat di desa-desa memiliki pemahaman yang sama mengenai alur layanan JKN. Edukasi ini penting karena jika peserta paham prosedur, maka pelayanan di fasilitas kesehatan akan lebih lancar, tidak ada lagi kesalahpahaman antara peserta dengan petugas kesehatan,” ujar Rumondang sapaan akrabnya.

Ia menambahkan bahwa edukasi terkait JKN tidak hanya dilakukan melalui kegiatan tatap muka seperti PIL, tetapi juga lewat kanal digital.

BPJS Kesehatan aktif menyebarkan informasi terkini melalui media sosial resmi, termasuk Instagram dan TikTok InfoJKN Palu, agar masyarakat bisa lebih mudah mengakses penjelasan seputar layanan kapan saja.

Baca juga: Dekatkan Layanan, BPJS Kesehatan Palu Sasar Pondok Pesantren Alkhairaat Siniu

“Pemberian Informasi kami lakukan dengan berbagai cara, baik langsung maupun digital. Dengan begitu, masyarakat punya banyak pilihan untuk mendapatkan penjelasan terkait hak dan kewajiban mereka sebagai peserta JKN. Harapannya, masyarakat di Tolitoli juga semakin melek informasi dan tidak ragu lagi menggunakan layanan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, masyarakat Desa Kalangkangan juga diberikan ruang untuk berbagi pengalaman dan menyampaikan kendala yang pernah mereka hadapi.

BPJS Kesehatan menilai forum semacam ini penting untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memperbaiki kualitas layanan di kemudian hari.

“Kami selalu membuka ruang dialog dengan masyarakat. Kalau ada layanan yang sudah baik, mari kita pertahankan. Jika masih ada yang kurang, mari kita perbaiki bersama. Program JKN adalah milik kita semua, sehingga pemahaman peserta harus merata agar tidak ada lagi yang terkendala hanya karena tidak memahami alur layanan,” tegas Rumondang.

Salah satu peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, Yuliana (42), mengaku sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini.

Ia menuturkan bahwa sebelumnya dirinya sering bingung ketika ingin mengurus rujukan untuk orang tuanya yang memiliki riwayat penyakit kronis.

“Alhamdulillah, saya sekarang lebih paham. Ternyata prosedur rujukan memang harus melalui pemeriksaan dokter di puskesmas. Jadi tidak bisa asal minta surat. Dulu saya sempat kecewa karena merasa dipersulit, padahal memang alurnya begitu. Sekarang saya sudah jelas, bahkan sudah dijelaskan juga kalau rujukan sekarang online, jadi tidak perlu lagi bawa berkas tebal-tebal,” ujar Yuliana.

Ia menambahkan bahwa dirinya juga baru mengetahui informasi tentang kondisi gawat darurat. Jika pasien dalam keadaan darurat, maka bisa langsung datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tanpa perlu rujukan terlebih dahulu.

Baginya, pengetahuan ini sangat penting agar tidak lagi salah langkah ketika kondisi darurat terjadi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved