Banggai Hari Ini

KM Tilongkabila Kembali Berlayar ke Luwuk Setelah Sempat Docking

Dijadwalkan, KM Tilongkabila tiba di Pelabuhan Murhum Bau-bau Senin (8/9/2025) pukul 20.00 Wita, lalu berangkat 23.00 Wita.

|
Penulis: Alisan | Editor: Fadhila Amalia
Alisan/TribunPalu
PELABUHAN - KM Tilongkabila akhirnya berlayar kembali ke Pelabuhan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Beroperasinya KM Tilongkabila merujuk surat PT Pelni (Persero) nomor08.27/07/S-B/DP/2025. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alisan Lasande

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - KM Tilongkabila akhirnya berlayar kembali ke Pelabuhan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Beroperasinya KM Tilongkabila merujuk surat PT Pelni (Persero) nomor08.27/07/S-B/DP/2025.

Dijadwalkan, KM Tilongkabila tiba di Pelabuhan Murhum Bau Bau Senin (8/9/2025) pukul 20.00 Wita, lalu berangkat 23.00 Wita.

Baca juga: Sulawesi Tengah Ngebut Realisasi 9 BERANI, Gubernur Anwar Hafid Siap Kawal Langsung

Tiba di Pelabuhan Raha Selasa (9/9/2025) pukul 03.00 Wita, kemudian berangkat 05.00 Wita.

Selasa pukul 11.00 Wita, armada Pelni ini sudah tiba di Pelabuhan Kendari dan melanjutkan perjalanan 14.00 Wita.

Tiba di Pelabuhan Luwuk Rabu (10/9/2025) pukul 07.00 Wita dan berangkat pukul 09.00 Wita. 

KM Tilongkabila tiba di Pelabuhan Gorontalo pukul 20.00 Wita dan bertolak menuju Pelabuhan Bitung 22.00 Wita. 

Sejak 28 Juli 2025 KM Tilongkabila tak beroperasi karena menabrak tebing di perairan wilayah Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Gubernur Sulteng Soroti Kinerja OPD: Program Harus Terukur dan Berdampak

Insiden ini membuat KM Tilongkabila docking selama satu bulan lebih.

Bagi calon penumpang, dapat membeli tiket di Kantor PT Pelni Cabang Luwuk Jl Sungai Limboto, Kelurahan Soho, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai.

KM Tilongkabila merupakan kapal buatan Jerman tipe 1000 berusia 31 tahun di tahun 2025.

Baca juga: Profil Kompol Cosmas Kaju Gae, Perwira Brimob yang Dipecat karena Kasus Rantis Maut

Melayani rute Benoa - Lembar - Bima - Labuan Bajo - Makassar - Bau-bau - Raha - Kendari - Luwuk - Gorontalo - Bitung (PP).

KM Tilongkabila 

KM Tilongkabila adalah salah satu kapal penumpang legendaris milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) yang melayani rute di kawasan Indonesia Timur.

Meskipun tidak ada catatan sejarah tunggal yang komprehensif, beberapa fakta penting tentang KM Tilongkabila dapat dirangkum dari berbagai sumber:

Asal-usul dan Produksi

Tahun Pembangunan: KM Tilongkabila dibangun pada tahun 1995. Informasi lain menyebutkan kapal ini dibuat di Jerman. 

Hal ini mengindikasikan bahwa kapal ini merupakan salah satu kapal yang diimpor dan dibeli oleh pemerintah Indonesia.

Nama: Nama "Tilongkabila" berasal dari bahasa Gorontalo yang bermakna "persatuan" atau "kesatuan." 

Nama ini dipilih untuk melambangkan peran kapal sebagai penghubung dan pemersatu masyarakat di berbagai pulau di Indonesia.

Spesifikasi Teknis

Tipe: KM Tilongkabila adalah kapal penumpang tipe 1000, yang artinya memiliki kapasitas angkut sekitar 1.000 penumpang.

Dimensi: Kapal ini memiliki panjang sekitar 99 meter dan lebar 18 meter.
Bobot: Bobot kotor (Gross Tonnage) kapal ini adalah sekitar 6.022 ton.

Rute Pelayaran

KM Tilongkabila terkenal karena rutenya yang panjang dan melintasi banyak pulau di Indonesia Timur. Rute utamanya meliputi:

Denpasar (Benoa) - Lembar - Bima - Labuan Bajo - Makassar - Baubau - Raha - Kendari - Luwuk - Gorontalo - Bitung (PP).

Kapal ini menjadi pilihan transportasi yang penting bagi masyarakat yang ingin bepergian antarpulau dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan transportasi udara.

Peran dan Operasi

Sebagai bagian dari armada PT PELNI, KM Tilongkabila memegang peranan vital dalam mendukung mobilitas penduduk dan distribusi logistik di wilayah timur Indonesia.

Sepanjang sejarahnya, kapal ini telah menjadi saksi bisu dari jutaan perjalanan, baik untuk tujuan mudik, wisata, maupun kegiatan ekonomi.

Meskipun kapal ini telah beroperasi selama beberapa dekade, PT PELNI secara rutin melakukan perawatan dan perbaikan, termasuk docking tahunan, untuk memastikan keamanan dan kelaikan operasionalnya.

KM Tilongkabila seringkali menjadi berita karena insiden operasional, seperti yang terjadi pada tahun 2025 ketika kapal ini menabrak dangkalan di perairan Selat Buton.

Insiden-insiden seperti ini menunjukkan tantangan dalam navigasi di perairan yang kompleks, namun juga menunjukkan komitmen PT PELNI untuk segera melakukan perbaikan demi keselamatan penumpang dan awak kapal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved