Kembali ke Sekolah Lama, Wakapolda Sulteng Pimpin Upacara Hingga Sujud Syukur di SMAN 1 Palu

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok

TRIBUNPALU.COM, PALU – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Dr Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, memimpin upacara bendera di SMA Negeri 1 Palu, Senin pagi (15/9/2025).

Upacara berlangsung di halaman sekolah itu berjalan tertib dan penuh khidmat, diikuti oleh para siswa, guru, dan staf sekolah.

Namun, momen mengharukan terjadi usai upacara.

Baca juga: Harga HP Samsung September: Galaxy Z Flip 7, Galaxy S25 Ultra, Galaxy A56, Galaxy A06

Secara tiba-tiba, Wakapolda Sulteng melakukan sujud syukur di lapangan upacara. 

Aksi ini sontak menjadi perhatian seluruh peserta yang hadir.

Brigjen Helmi mengungkapkan bahwa tindakannya tersebut adalah wujud rasa syukur dan haru karena bisa kembali menginjakkan kaki di sekolah tempat ia menimba ilmu semasa remaja.

“Ini adalah bentuk syukur saya karena bisa kembali berdiri di tempat saya pernah belajar, dan kini diberi amanah menjabat sebagai Wakapolda Sulteng,” ujar Brigjen Helmi dengan mata berkaca-kaca.

Brigjen Helmi memang tercatat sebagai alumni SMA Negeri 1 Palu.

Baca juga: Disdik Sulteng Akan Bentuk Tim Telusuri Aksi Demo Siswa SMA 5 Palu

Menurutnya, banyak kenangan dan pelajaran hidup yang ia dapatkan dari sekolah tersebut.

Kehadirannya di SMA Negeri 1 Palu sekaligus menjadi inspirasi bagi para siswa untuk terus semangat belajar dan bermimpi tinggi.

Pihak sekolah pun menyambut baik kehadiran alumni yang telah menorehkan prestasi di institusi kepolisian tersebut.

Baca juga: PGRI Sulteng Sayangkan Konflik Dinas di SMAN 5 Palu, Harap Penyelesaian Damai

Kepala sekolah menyatakan kebanggaan atas pencapaian Brigjen Helmi dan berharap para siswa bisa meneladani semangat dan integritasnya.

Pendirian dan Sejarah Awal SMA Negeri 1 Palu

Menurut data pokok pendidikan, SMAN 1 Palu didirikan pada 21 Agustus 1958. Pendirian sekolah ini merupakan inisiatif masyarakat yang mendesak pemerintah untuk mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Sulawesi Tengah.