Polemik SMAN 5 Palu

Usai Demo Siswa, Kepsek SMA 5 Palu Marahi Guru, Sebut Haerana Sebagai Dalang

Sontak pernyataan itu membuat kaget para tenaga pendidik yang berada di sekolah tersebut.

Penulis: Supriyanto | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Siswa SMA Negeri 5 Palu melakukan demo di depan kantor sekolah yang berada di Jl RE Martadinata, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu pada Senin (15/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok

TRIBUNPALU.COM, PALU - Siswa SMA Negeri 5 Palu melakukan demo di depan kantor sekolah yang berada di Jl RE Martadinata, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu pada Senin (15/9/2025).

Para siswa mempertanyakan soal transparansi anggaran Dana BOS senilai 189 Juta kepada pihak sekolah.

Sontak pernyataan itu membuat kaget para tenaga pendidik yang berada di sekolah tersebut.

Pasalnya tak ada satupun guru yang mengetahui jumlah dari Dana BOS karena selama ini tidak adanya transparansi anggaran dari pihak kepala Sekolah kepada seluruh guru.

"Saya juga kaget dengar demo kemarin banyak yang terungkap, berarti selama ini siswa tau cuma terpaksa diam," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Pelaku Bully di Donggala Dikeluarkan, Pemerhati: Perlu Pendampingan, Bisa Pelaku Juga Korban

Ia juga mengungkapkan bahwa selesai aksi demo siswa, Kepala Sekolah SMA 5 Palu, Salim memarahi guru sekolah karena menduga mereka menjadi dalang dari demo siswa tersebut.

"Kepsek sempat marah kami, dia menuduh kami dalangnya demo ini," ujarnya.

"Dia bilang tidak mungkin tiba-tiba langsung ada demo, pasti ada penggerak dan yang mengajarkan kesiswa, jadi kasihan ibu Haerana dijadikan tersangka utama sama kepsek, sedangkan kami yang fotonya sempat muncul di media dicurigai juga," lanjut ia menjelaskan.

Baca juga: Pengentasan Permukiman Kumuh di Banggai Sisakan Talangbatu dan Tou

Aksi demo siswa pada Senin (15/9/2025) menyoroti soal dana ekstrakurikuler (eskul) tak kunjung cair dan pesan tegas yang disampaikan lewat tulisan di spanduk "Tolak Intimidasi Siswa dan Guru".

Selain itu, Ketua Osis SMA 5 Palu, Sukriansya pernah disuruh berbohong oleh salah seorang guru terkait Dana BOS.

"Saya mengalami hal mengganjal karena dipaksa berbohong oleh pihak sekolah. Yang memaksa saya yaitu wakasek kesiswaan, Pak Arief," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved