Palu Hari Ini

Anggota DPRD Sulteng Usulkan MBG Dialihkan Jadi Dana Tunai untuk Orang Tua Siswa

Saat ini duduk di Komisi IV DPRD Sulteng, yang membidangi kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, serta sosial keagamaan.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
MAKAN BERGIZI GRATIS - Anggota DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng), Marselinus, mengusulkan agar program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tidak lagi disajikan dalam bentuk makanan, melainkan dialokasikan dalam bentuk dana tunai untuk orang tua siswa. 

"Mungkin karena cuma saya sendiri," katanya.

Skemanya orang tua siswa yang membekali makanan dari dana tunai yang sudah diberikan, sehingga kebersihan dan keamanan bisa dijaga.

Lebih lanjut, ia mengusulkan agar pihak sekolah hanya berperan sebagai pengawas.

"Jadi pihak sekolah mengawasi saja. Kalau ada siswa yang tidak membawa makanan, diberikan teguran kepada orang tuanya," tutupnya.

Tujuan Utama Program MBG:

Program ini dirancang untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Tujuan utamanya adalah:

Menanggulangi Stunting: Stunting (kekerdilan) adalah masalah kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak. Program ini diharapkan dapat memutus rantai stunting sejak dini.

Meningkatkan Gizi Anak Sekolah: Memberikan asupan gizi yang baik akan meningkatkan fokus dan kemampuan belajar anak di sekolah.

Baca juga: Puluhan Kali Didatangi, Tapi Tak Pernah Dibantu: Warga Desa Sienjo Aeman Tetap Menunggu

Meningkatkan Kualitas SDM: Dengan generasi yang sehat dan cerdas, Indonesia diharapkan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul di masa depan.
 
Siapa Saja Target Penerima?

Meskipun disebut program "gratis," sasaran utamanya sangat spesifik, yaitu:

Anak Sekolah: Peserta didik dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD, SMP, hingga SMA.

Anak Balita: Anak-anak di bawah usia lima tahun yang berada di luar jenjang pendidikan formal.

Ibu Hamil: Ibu hamil juga menjadi target utama untuk memastikan janin mendapatkan nutrisi yang cukup sejak dalam kandungan.
 
Implementasi Program

Program ini direncanakan akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap awal, pelaksanaannya akan difokuskan di beberapa daerah dan sekolah sebagai uji coba.

Pemerintah akan menetapkan standar menu makanan yang harus dipenuhi agar nilai gizinya optimal.

Menu yang disediakan akan bervariasi setiap hari dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak sesuai dengan usianya.

Program ini diharapkan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan manusia dan ketahanan pangan nasional di masa depan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved