Parigi Moutong Hari Ini

Arifin Dg Palalo Usul Alat Berat Penambang Ilegal Dikerahkan untuk Keruk Sungai di Moutong

Usulan itu disampaikannya dalam rapat paripurna DPRD Parigi Moutong bersama pemerintah daerah baru-baru ini.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Handover
USULAN ANGGOTA DPRD PARIMO - Anggota DPRD Parigi Moutong, Arifin Dg Palalo, mengusulkan agar alat berat milik penambang emas ilegal digunakan membantu pengerukan sungai yang meluap di wilayah Moutong. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG – Anggota DPRD Parigi Moutong, Arifin Dg Palalo, mengusulkan agar alat berat milik penambang emas ilegal digunakan membantu pengerukan sungai yang meluap di wilayah Moutong.

Usulan itu disampaikannya dalam rapat paripurna DPRD Parigi Moutong bersama pemerintah daerah baru-baru ini.

Arifin mengatakan, banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Moutong telah berlangsung lebih dari sepuluh hari.

Baca juga: 530 Siswa SD Gamaliel Palu Meriahkan Karnaval Budaya Peringatan Sumpah Pemuda ke-97

Menurutnya, warga di wilayah paling utara Parigi Moutong itu kini hidup dalam genangan air.

“Warga tidur bersama air, masak pun di tengah genangan. Mereka hanya ingin sungai segera dikeruk agar air cepat surut,” ujar Arifin.

Ia menyebut, terdapat sekitar 73 unit ekskavator milik penambang emas di Moutong yang bisa dikerahkan untuk pekerjaan tersebut.

“Kalau 73 ekskavator itu bekerja seratus jam saja, saya yakin bisa meringankan penderitaan rakyat,” ungkap legislator dari Partai Gerindra itu.

Arifin menegaskan, usulan itu bukan keinginannya pribadi, melainkan hasil musyawarah masyarakat terdampak banjir.

Baca juga: Asisten Nikita Mirzani Mail Syahputra Divonis 3 Tahun Bui, Terbukti Bersalah Pelanggaran ITE

Menurut dia, masyarakat tidak mempermasalahkan asal-usul alat berat, asalkan bencana yang menimpa segera teratasi.

Ia juga menyoroti minimnya dukungan peralatan dari instansi teknis dalam menangani banjir tersebut.

Berdasarkan data yang disampaikannya, hanya tiga unit ekskavator yang bekerja di tiga desa terdampak banjir di wilayah itu.

“Kalau hanya tiga unit, saya pastikan tidak akan cukup untuk sungai sepanjang itu,” tegasnya di hadapan Bupati Parigi Moutong.

Arifin menilai, solusi paling cepat adalah pengerahan alat berat secara masif di titik-titik yang mengalami penyempitan sungai.

Baca juga: Darurat KDRT dan Kekerasan Remaja, Cermin Retaknya Sistem Kehidupan Sekular

Ia berharap Bupati Parimo dapat turun langsung memimpin upaya penanganan banjir agar lebih efektif.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved